kievskiy.org

Nasib Pilu Petani di Majalengka, Harga Jagung Pipilan Kering Anjlok di Tengah Musim Panen

Petani di Kelurahan Sindnagkasih tengah menjemur jagung beberapa waktu lalu. Harga jagung pipilan kering kini turun hanya Rp 5.100 per kg. Bandar jagung kini sulit memperoleh barang padahal lagi musim panen jegung. hal ini akibat banyak petani yang menahan jagungnya dan baru akan menjual setelah harga naik
Petani di Kelurahan Sindnagkasih tengah menjemur jagung beberapa waktu lalu. Harga jagung pipilan kering kini turun hanya Rp 5.100 per kg. Bandar jagung kini sulit memperoleh barang padahal lagi musim panen jegung. hal ini akibat banyak petani yang menahan jagungnya dan baru akan menjual setelah harga naik /Pikiran Rakyat/Tati

PIKIRAN RAKYAT - Petani di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, serta petani di Cibodas, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka mengeluhkan harga jagung pipilan kering yang merosot sejak dua pekan terakhir, sementara hasil panen merekapun turun akibat serangan tikus dan kekeringan.

Menurut keterangan para petani, harga jagung pipilan kering di tingkat petani saat ini hanya mencapai Rp4.500 hingga Rp4.600 per kg, sebelumnya harga mencapai Rp5.000 per kg, harga sebesar itu stagnan sejak lima bulan terakhir. Kini harga Rp5.200 per kg diterima di bandar besar.

Produksi jagung di tingkat petani juga merosot hingga 20 persenan akibat kekeringan dan tikus yang menyerang tanaman sejak kondisi tanaman masih berbunga atau putri. Tikus mengerogot akar dan jagung muda hingga kondisi biji hampir mengering.

“Kalau tikus tidak mengenal bibit unggul atau bukan, tetep diserang. Tanaman ketika kondisi pohon masih muda digerogoti akarnya di gigit hingga rusak, setelah keluar putri, justru putrinya yang digerogoti karena mungkin dianggap manis,” ujar Wisma salah seorang petani jagung.

Baca Juga: Petani Milenial Kembangkan Budi Daya Burung Puyuh

Tikus menurut Usman petani lainnya, menyerang bagian tengah perkebunan, sehingga dari luar tanaman nampak mulus tidak ada serangan, namun begitu ke area bagian tengah pohon jagung rusak, bonggol jagung banyak yang tinggal bagian tengah hingga ujung bonggolnya.

“Badul jagong tinggal satengah-satengah, karorowok,” ungkap Usman.

Padahal menurutnya jika saja tidak terkena tikus atau sebagian tidak kekeringan, biji jagung sangat begus, mengkilap dan berisi nyaris tanpa celah.

Varietas jagung yang ditanam menurutnya hampir sebagian besar varietas hibrida BISI-18.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat