kievskiy.org

Data: 85 Persen Warga Kota Bogor yang Meninggal Saat Isoman Belum Vaksinasi

Warga saat disuntik vaksin Covid-19 di Kota Bogor.
Warga saat disuntik vaksin Covid-19 di Kota Bogor. /Pikiran Rakyat/Windiyati Retno Sumardiyani

PIKIRAN RAKYAT - Satgas Covid-19 Kota Bogor menyebutkan, 85 persen warga yang meninggal saat terkonfirmasi Covid-19 tercatat belum menerima vaksin. 

Faktor lain yang menyebabkan pasien Covid-19 meninggal yakni pasien memiliki penyakit penyerta dan berusia lebih dari 50 tahun dengan saturasi oksigen di bawah 90.

Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan, tiga kriteria pasien Covid-19 tersebut akan menjadi prioritas pengawasan Satgas Covid-19 dibantu tim relawan. 

Puskesmas, RW Siaga, lurah harus berkoordinasi untuk mengawasi pasien dengan kriteria tersebut untuk mencegah melonjaknya angka kematian selama menjalani isoman.

Baca Juga: Sempat Kehabisan Oksigen, RS di Majalengka Tolak Pasien Gangguan Pernapasan

“Di Bogor ini ada 3000 lebih yang isoman di rumah, yang perlu diperhatikan adalah jika perlu mereka digeser ke tempat isolasi, makanya monitor harus dilakukan kalau perlu digeser ke tempat isolasi supaya lebih terkontrol,” kata Bima Arya.

Dengan kondisi tersebut, Bima menyebut percepatan vaksinasi akan terus dilakukan.  Pemkot Bogor menargetkan vaksinasi dosis pertama akan rampung pada September 2021.

“Awalnya 7 ribu perhari warga bisa divaksin, terus akan kami tingkatkan menjadi 15 ribu  perhari. Jika pada September tuntas semua maka Kota Bogor akan jauh lebih aman,” ucap Bima Arya.

Baca Juga: Hasil Badminton Tunggal Putra Olimpiade Tokyo 2021: Teknik Netting Menangkan Anthony Ginting

Menurut Bima, saat ini penanganan Covid-19 di Kota Bogor menunjukkan tren yang membaik. Hal itu dapat dilihat dari angka ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat