kievskiy.org

Puluhan Komputer Raib, Baru Sadar Dicuri Setelah Tiga Hari

Wakil Kepala Sekolah SMK Panyingkiran  Maman Suherman memperlihatkan pintu ruang labolatorium computer di sekolahnya yang kondisinya rusak diduga dilakukan pencuri yang mengambil puluhan computer sekolah. Akiabat kejadian tersebut sekolah menderiat kerugian hingga lebih dari Rp 200.000.000, Rabu 15 September 2021.
Wakil Kepala Sekolah SMK Panyingkiran Maman Suherman memperlihatkan pintu ruang labolatorium computer di sekolahnya yang kondisinya rusak diduga dilakukan pencuri yang mengambil puluhan computer sekolah. Akiabat kejadian tersebut sekolah menderiat kerugian hingga lebih dari Rp 200.000.000, Rabu 15 September 2021. /Kabar Cirebon/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 21 unit komputer Deskbook serta 13 monitor masing-masing 24 inci milik SMK Negeri Panyingkiran, Kabupaten Majalengka yang disimpan di dua ruang laboratorium raib digondol maling. Akibat kejadian tersebut sekolah menderita kerugian hingga mencapai kurang lebih Rp213.000.000.

Tidak diketahui secara persis kapan pencurian terjadi, pihak sekolah baru yakin terjadi adanya pencurian pada Selasa 14 September 2021 setelah diketahui peserta tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Pemda Majalengka tidak menggunakan laptop milik sekolah yang ada di ruang laboratorium.

Menurut keterangan Kepala Sekolah SMK N Panyingkiran Adang Ardali disertai Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum Maman Suherman, Rabu 15 September 2021, pencurian komputer yang menimpa sekolahnya diperkirakan terjadi pada Sabtu atau Minggu 11-12 September 2021.

Baca Juga: Ketua MUI Kritik Letjen Dudung Usai Sebut Semua Agama Benar di Mata Tuhan: Itu Menurut Pancasila

Karena sehari sebelumnya, tepatnya Jumat semua peralatan laboratorium komputer baru saja dipindahkan dari lantai bawah ke lantai dua dan ke semuanya tersimpan rapi serta lengkap.

Pada Senin ketika sekolah persiapan penyelenggaraan tatap muka guru program komputer Maksus melihat sejumlah komputer raib di ruangan. Namun dia tidak menyadari kalau komputer tersebut hilang, dia justru menduga komputer yang ada di ruang laboratorium dipinjam untuk penyelenggaraan tes P3K oleh Pemda yang meminjam tempat di SMK. Sehingga dia tidak berusaha menanyakan keberadaan komputer yang biasa dipergunakan para siswanya.

Baru pada esok harinya Selasa sore, Maksus menanyakan pada guru lainnya tentang pinjaman komputer tersebut yang jawabannya bahwa tes P3K tidak menggunakan komputer yang ada di ruang laboratorium.

Baca Juga: Atalia Praratya: Minat Vaksinasi Warga Tinggi Tapi Kesiapan Belum Memadai

“Kaprog Pa maksus nanya pada sesama guru, apakah meminjamkan komputer atau tidak karena mungkin banyak komputer yang tidak ada, begitu mendapat jawaban tidak menggunakan komputer tersebut, baru menyadari telah terjadi pencurian,” ucap Adang.

Kemungkinan juga awalnya Maksus pun tidak menyadari kondisi pintu terbuka dan lubang kunci rusak, demikian juga dengan gembok jeruji besi menuju ruangan. Sehubungan pemegang kunci ruangan ada dua orang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat