PIKIRAN RAKYAT - Keindahan Sungai Citarum zaman dahulu bukanlah mitos. Sungai berair jernih dan deras itu sejak lama berfungsi sebagai jalur transportasi manusia dan barang-barang hasil bumi lintas daerah.
Barang-barang tersebut dijual di pasar tradisional sekaligus dermaga Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Tempat tersebut kini tinggal kenangan bagi Sukanda (73), salah seorang warga setempat.
”Pasar di Sungai Citarum itu ada saat saya masih sekolah dasar. Lama-lama hilang setelah dibangun Waduk Jatiluhur (Waduk Juanda) setelah tahun ’60-an,” kata Sukanda saat ditemui di lokasi bekas pasar tersebut, Rabu 15 Januari 2020.
Baca Juga: Usai Keraton Agung Sejagat, Terbitlah Sunda Empire yang Klaim Sebagai Persiapan Runtuhnya AS
Baca Juga: Surat Gubernur Soal Pramestha Resort Town Tak Bisa Digugat, Pemprov Jawa Barat Jelaskan Alasannya
Ia bahagia menjalani masa kecil di sana. Setiap pulang sekolah atau hari libur, Sukanda dan teman-teman sebayanya kerap membantu para pedagang mengangkut barang dagangan dari perahu-perahu kecil ke kios di pinggir sungai.
Segala jenis barang kebutuhan pokok tersedia di sana, mulai dari rempah-rempah, sayuran, beras, pakaian, hingga perabotan rumah tangga.
Untuk sekadar cabai atau bawang merah, ia tidak perlu membelinya karena cukup memunguti barang yang jatuh dari karung.