kievskiy.org

Berawal Menagih Utang, Edward Dibunuh oleh 14 Orang dan Jasadnya Masih Belum Ditemukan

 ILUSTRASI ancaman pembunuhan.*/ANTARA
ILUSTRASI ancaman pembunuhan.*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Resor Kota Bandung akhirnya mengungkap tabir misteri hilangnya Edward Silaban (59), warga Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung.

Edward dipastikan dibunuh secara berencana oleh sekitar 14 orang pelaku di sebuah kedai ramen Jln. Desa Gandasoli Desa Gandasoli, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.

Kapolresta Bandung Komisaris Besar Hendra Kurniawan mengatakan, pihaknya kini sudah mengamankan 7 dari 14 tersangka tersebut.

Baca Juga: Masyarakat Cemas Penyebaran Virus Corona, Protes di Natuna Jadi Contohnya

"Beberapa waktu lalu kami sudah mengamankan lima orang pegawai kedai ramen yang ikut terlibat, kemudian kami juga menangkap dua pelaku utama yang sempat buron sampai ke Kota Malang, Jawa Timur," ujarnya di Mapolresta Bandung, Senin 3 Februari 2020.

Hendra menambahkan, lima tersangka yang diringkus lebih dulu adalah SR (19), DM (20), DS (23), AM (21) dan IN (19). Sementara dua tersangka utama yang dibekuk belakangan adalah RM (18) dan LT (25).

Dari sembilan tersangka yang sempat buron, polisi memang memprioritaskan pengejaran kepada RM dan LT. Namun tujuh tersangka lain pun masih akan terus diburu.

Baca Juga: Pembobol Kas BRI, Pejabat KCP Bekasi Dituntut 11 Tahun Penjara dan Denda Rp 12 Miliar

Menurut Hendra, RM dan LT menjadi target utama pengejaran karena mereka diduga sebagai otak pembunuhan sekaligus berperan membuang jenazah tersangka yang sampai saat ini belum ditemukan.

"Kami masih menginterogasi kedua tersangka utama secara intensif dan tengah berupaya mencari jenazah korban," ujarnya.

Terkait kronologis pengungkapan, Hendra menjelaskan bahwa pihaknya berawal dari laporan keluarga korban terkait dugaan penyekapan dan orang hilang pada 29 Januari 2020 lalu. Korban dikabarkan hilang saat hendak menagih utang kepada boss kedai ramen di Gandasoli, namun hingga kini korban tak kunjung pulang ke rumah dan sama sekali tak memberi kabar serta sulit dihubungi lewat telefon selulernya.

Baca Juga: Puluhan Sapi Mati Mendadak dan Dua Orang Positif Antraks, Kunjungan Wisatawan Justru Meningkat

"Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan, kami mengamankan lima orang yang diduga turut serta dalam tindak kejahatan. Sekarang terungkap kemungkinan kejahatannya itu adalah pembunuhan berencana dan dua tersangka utama juga sudah ditangkap," kata Hendra.

Berdasarkan keterangan dari para tersangka yang sudah diamankan, kata Hendra, kronologis pembunuhan tersebut berawal dari kedatangan korban ke kedai ramen untuk menangih utang. Alih-alih membayar utang, para tersangka justru emosi dan memukul korban dengan menggunakan batu bata.

Setelah itu kepala korban ditenggelamkan ke sebuah tempat penampungan air (jolang). Tak puas sampai di situ, para tersangka lalu menggorok leher korban untuk memastikan kematiannya.

Baca Juga: Remaja Perempuan Korban Penganiayaan Masih Trauma, Polres Cimahi Terus Lakukan Penyelidikan

Sementara itu Kasatreskrim Polresta Bandung Ajun Komisaris Agta Bhuana mengatakan, pihaknya mencurigai adanya kasus pembunuhan dibalik hilangnya Edward setelah menemukan beberapa kejanggalan dalam proses penyelidikan.

"Yang pertama adalah korban sempat berkomunikasi dengan istrinya saat sampai di lokasi kedai ramen," ujarnya.

Selain itu, kata Agta, pihaknya juga menemukan sepeda motor korban di kedai ramen tersebut. Dari situ polisi langsung melakukan olah TKP di kedai tersebut dan menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan adanya dugaan pembunahan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat