PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar untuk menetapkan pola penanganan melonjaknya harga cabai pada bawang putih yang mulai langka akibat merebaknya virus Corona sehingga ada pembatasan impor bawang putih yang mayoritas dipasok dari Tiongkok.
"Perintah saya ke indag sama seperti kita mengendalikan cabai. Jadi proaktif di bawah, pastikan suplai-suplai jangan terkendala dalam hitungan hari, sebelum harga meningkat kita sudah bisa intervensi. Buktinya cabe lebih baik dibandingkan Jakarta secara keseluruhan. Mudah-mudahan ini juga strategi yang sama cabai itu bisa dilakukan kepada bawang putih," ujar Ridwan Kamil, Selasa 11 Februari 2020.
Ketika ditanya potensi jumlah bawang putih lokal, Ridwan tidak mengetahui volumenya, tapi kebutuhannya sama dengan kebutuhan pokok lainnya.
Baca Juga: Pemerintah Putuskan Tak Pulangkan WNI Eks ISIS, Komisi I DPR RI: Keputusan yang Tepat
"Orang Jabar itu kan hasil surveinya sebagian pendapatan besarnya itu makan, perut. Jadi urusan sembako itu menjadi prioritas," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat M Arifin Soendjayana mengatakan pihaknya sudah melaporkan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan kelangkaan bawang putih yang terkena dampak penyebaran virus corona dari Tiongkok.
“Kami langsung menindaklanjuti arahan Gubernur melakukan langkah-langkah dengan Satgas Pangan Polda Jabar,” ujar dia pada wartawan.
Baca Juga: Ahli Epideniologi dari NU Perkirakan Virus Corona akan Hilang Awal Juni Mendatang
Diakui Arifin, pihaknya sudah menemui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan terkait kemungkinan masuknya lagi bawang putih impor dari Tiongkok. Kementerian Perdagangan memastikan tidak ada pembatasan impor dari Cina termasuk bawang putih.