kievskiy.org

Panic Buying Mulai Terasa di Bandung, Masyarakat Diimbau Tak Belanja Berlebihan

ILUSTRASI supermarket.*
ILUSTRASI supermarket.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Usai diumumkannya kebijakan pemerintah menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua pekan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mengimbau masyarakat tidak belanja kebutuhan rumah tangga secara berlebihan atau panic buying.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat M. Arifin Soedjayana mengatakan, pihaknya memberikan imbauan karena mendapat laporan dari Aprindo Jawa Barat terjadi peningkatan belanja yang cukup tinggi terutama di jaringan Yogya Supermarket yang ada di Kota Bandung. 

“Kemarin (Minggu, 15 Maret 2020) saya memantau ke lapangan sekitar jam 10 pagi karena ada info dari teman di Aprindo, khususnya Yogya supermarket cukup didatangi pembeli. Jadi kemarin kita turunkan empat tim, turun ke swalayan yang ada di Bandung Raya,” katanya usai peresmian Zona Integritas di Disperindag Jawa Barat, Bandung, Senin 16 Maret 2020.

Baca Juga: Jalani Tes Virus Corona Bersama sang Istri, Ridwan Kamil Umumkan Hasilnya 

Arifin mengakui, khusus di supermarket Yogya terjadi peningkatan konsumen yang datang dari 100 konsumen menjadi 300 konsumen. Pihaknya terus memantau peningkatan kedatangan konsumen tersebut guna memastikan kebutuhan rumah tangga apa saja yang dibeli. Sebagian besar, dijelaskan Arifin, konsumen membeli bahan pokok seperti di antaranya beras, minyak, telur, dan gula.

“Kemarin saya sudah minta ke Aprindo, jika ada (konsumen) terjadi pembelian tidak wajar, untuk segera dibatasi. Di beberapa gerai Yogya hanya tiga satuan maksimal, misal minyak 1 kiloan menjadi 3 kilogram maksimal. Kalau untuk konsumen akhir, kan kita bisa melihat kewajarannya seperti apa. Kalau kemudian ada yang beli (bahan pokok) terlalu banyak ada indikasi untuk ditimbun lagi, itu yang kita coba larang,” tutur dia.

Dari laporan tim, peningkatan belanja konsumen ini tidak terjadi di jaringan Borma, Hypermart, dan Superindo. Bahkan dari laporan kabupaten/kota, tidak ada kejadian serupa seperti di Kota Bandung. Demikian juga dengan kondisi pasar rakyat, tidak terjadi lonjakan konsumen yang berbelanja berlebihan.

Baca Juga: Temuan Fintech Ilegal Januari-Maret 2020 Mencapai 508 Entitas

“Mau Bogor ataupun Depok, termasuk wilayah perbatasan (Jawa Barat) dengan Jakarta, aman. Kemudian yang ke timur juga aman tidak ada lonjakan untuk yang pembelian barang,” ujar dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat