kievskiy.org

Panic Buying karena Corona, Usep: Berbelanja Berlebihan sebabkan Lonjakan Harga, Lama Disimpan Rentan Dibuang

PARA pembeli yang mengenakan topeng pelindung mendorong gerobak mereka melewati rak-rak supermarket yang kosong, biasanya penuh dengan kertas toilet dan roti gulung, di Hong Kong pada 6 Februari 2020.*
PARA pembeli yang mengenakan topeng pelindung mendorong gerobak mereka melewati rak-rak supermarket yang kosong, biasanya penuh dengan kertas toilet dan roti gulung, di Hong Kong pada 6 Februari 2020.* /BLOOMBERG

PIKIRAN RAKYAT - Terdapat laporan dari toko modern kepada Pemerintah Kota Bandung akan gelagat masyarakat melakukan pembelian berlebihan karena panik (panic buying).

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Usep Awaludin mengajak kepada masyarakat agar tetap tenang, tak melakukan panic buying.

Baca Juga: UMKM Kekuatan Ekonomi yang Imun Wabah Virus Corona, Teten : Menjadi Andalan untuk Menggerakkan Perekonomian Domestik

Ketersediaan stok kebutuhan pokok bagi warga Kota Bandung berkondisi aman.

"Kami telah berdialog dengan pemasok beserta pedagang, stok komoditas pokok berkondisi aman. Distribusi berjalan lancar.

Baca Juga: ICJR: Tak Ada yang Dilanggar Tara Basro dalam UU ITE, Kominfo Jangan Sebar Ketakutan

Selain itu, ada stok 248 ribu ton beras untuk pemenuhan kebutuhan warga Jawa Barat di Perum Bulog.

Warga tak perlu panic buying," tutur Usep di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis 5 Maret 2020.

Baca Juga: Mantan Pasien Meninggal Usai Dinyatakan 'Sembuh' dari Virus Corona, Tenaga Medis Tiongkok Akui Ada Kasus Korban Kembali Terjangkit Covid-19

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat