kievskiy.org

'Tidak Terima Oleh-oleh Virus dari Kota', Bunyi Spanduk Imbauan Tidak Mudik di Pangandaran

Warga Desa Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran bentangkan spanduk bertuliskan himbauan untuk disosialisasikan kepada publik bahayanya penyebaran Virus Corona (Covid-19).*
Warga Desa Cijulang Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran bentangkan spanduk bertuliskan himbauan untuk disosialisasikan kepada publik bahayanya penyebaran Virus Corona (Covid-19).* /MUSLIH JERRY/KP

PIKIRAN RAKYAT  –  Larangan mudik telah tercantum dalam Maklumat dari Gubernur Jawa Barat, disusul Surat Edaran Bupati Pangandaran nomor 443/1012/SETDA/2020 tentang peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan terhadap resiko penularan infeksi corona virus COVID - 19 di Kabupaten Pangandaran.

Sekitar puluhan relawan Pemuda Desa Cijulang Kecamatan Cijulang  serentak memasang beberapa spanduk bertuliskan himbauan yang dipasang di bunderan depan kantor Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, Minggu, 29 Maret 2020.

 Baca Juga: Untuk Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Pemkab Cianjur Terapkan Isolasi Lokal

Tulisan pada spanduk putih itu di antaranya "Dirumah Aja Biar Aman" ,"Kami Juga Rindu Tapi Tolong Jangan Pulang Dulu" , "Tidak Menerima Oleh-oleh Virus Dari Kota" , "Virus Itu Diam Tapi Kita Yang Jalan-jalan","Waktunya Saling Menyuarakan Bukan Bukan Saling Menyalahkan ".

Ketua Kordinator Relawan Pemuda Cijulang Rukmana (24) mengatakan dalam rangka melawan Covid -19 secara spontan berinisiatif bersama pemuda dan warga Cijulang.

Dengan membuat seruan gerakan melawan Virus Corona, harapannya agar tidak menyebar dengan cepat ke daerah khususnya Desa Cijulang.

 Baca Juga: Tolak Mentah-mentah Biayai Meghan Markle dan Pangeran Harry, Donald Trump: Mereka Harus Bayar!

"Ini murni gerakan kami semua dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Cijulang," ungkapnya.

Menurutnya diharpkan dengan membuat tulisan menarik pada spanduk agar dapat langsung dibaca oleh publik tetapi supaya tidak membuat paranoid atau kekhawatiran warga karena yang membuat sakit itu berawal dari pikiran negatif.

"Semoga upaya ini dapat mengurangi rasa parno tapi menjadi perhatian publik," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat