kievskiy.org

Gelombang Pemudik ke Indramayu Diprediksi Tak Akan Surut Meskipun COVID-19 Belum Reda

PETUGAS memeriksa pendatang yang baru tiba di Kabupaten Indramayu, pada Rabu (1/4/2020).*
PETUGAS memeriksa pendatang yang baru tiba di Kabupaten Indramayu, pada Rabu (1/4/2020).* /GELAR GANDARAS/PR

PIKIRAN RAKYAT - Dalam waktu dekat ini masyarakat akan merayakan awal bulan Ramadan. Pergerakan pemudik yang mengarah ke wilayah Kabupaten Indramayu diprediksi tak akan surut di tengah mewabahnya virus COVID-19. 

Pemerintah daerah pun melakukan sejumlah langkah antisipasi guna menekan penyebaran virus COVID-19.

Masih adanya pemudik tersebut diprediksi berasal dari tenaga kerja baik yang bekerja di luar daerah maupun luar negeri.  Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu Sriwulaningsih memprediksi, jumlah kedatangan tenaga kerja jelang bulan Ramadan mencapai 2.000 orang.

Baca Juga: Warga Sempat Panik Bahkan Ingin Mengungsi, Keluarga Terkait COVID-19 Justru Dibantu

Dia menambahkan, saat ini saja rata-rata kepulangan tenaga kerja setiap bulannya berkisar antara 800 hingga 1.000 orang. Mereka pulang karena kontrak kerjanya sudah habis.

“Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagian besar dari Kecamatan Junti dan Sliyeg,” kata Sriwulaningsih, Selasa 7 April 2020.

Guna menghindari adanya paparan virus COVID-19, dinas tenaga kerja pun memberikan syarat bagi para tenaga kerja yang hendak pulang yaitu sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di bandara. Selain itu barang bawaan mereka juga harus disemprot dengan disinfektan saat masih di bandara.

Baca Juga: Sebagian dari Gaji ASN, Lumajang Bagikan 23 Ton Beras untuk Warga Terdampak COVID-19

Untuk memastikan pengawasan berjalan dengan maksimal, dinas tenaga kerja katanya, sudah berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat kecamatan maupun desa. Para pemerintah di sana wajib memberikan sosialisasi kepada warganya untuk mengisolasi diri selama 14 hari ketika baru pulang dari luar daerah maupun luar negeri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat