kievskiy.org

Sejumlah Ulama dan Kiai di Ciamis Jalani Rapid Test Virus Corona

Ulama Ciamis tengah menjalani raoid tes Covid-19 di SMP Terpadu Al Hasan Ciamis, Selasa (7/4/2020). Kegiatan Pemerintah Prov. Jabar tersebut bagian dari rapid tes corona untul 5.000 ulama dan kyai di Jawa Barat.*
Ulama Ciamis tengah menjalani raoid tes Covid-19 di SMP Terpadu Al Hasan Ciamis, Selasa (7/4/2020). Kegiatan Pemerintah Prov. Jabar tersebut bagian dari rapid tes corona untul 5.000 ulama dan kyai di Jawa Barat.* /NURHANDOKO/PR

PIKIRAN RAKYAT -  Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai melakukan tes virus corona kepada para kiai dan ulama.

Tes dengan memergunakan metode Rapid Test Covid-19 berlangsung di SMP Terpadu Al-Hasan, Selasa, 7 April 2020.

Tes terhadap alim ulama ini merupakan program pemerintah Prov. Jawa Bara.

Dalam kegiatan yang berlangsung di tatar galuh Ciamis , langsung dipantau oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga: Robert Alberts Minta Pemain Persib Enjoy Jalani Latihan di Rumah

Selain itu diikuiti beberapa pejabat Pemprov Jabar serta Pemda Ciamis.

Pelaksanaan tes Covid-19,dilakukan di dalam sebuah ruangan, yang diisi tiga set tempat pemeriksaan. Setiap tempat terdapat dua petugas kesehatan yang mengenakan pakaian astonot, APD lengkap.

Nama yang dipanggil satu per satu masuk ke dalam runagan untuk menjalani tes, dengan pengambilan sampel darah.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Solusi April 2020, Penempatan di Medan

"Hari ini kami melaksanakan, dalam rangka tes 5.000 kiai, ulama, ustaz dan ustazah. Kegiatan ini berlangsung secara bertahap. Alhamdulillah antusiasme para ulama hadir, bahkan melebihi kuota," ujar Uu di sela memantau jalannya test Covid-19.

Uu mengakui ada oknum yang menafsirkan lain soal perlaksanaan rapid test terhadap para ulama dan kiai. Menghadapi hal itu, pihaknya sudah memberi jawaban melalui media sosial.

“Tersebar di media sosial, yang menyalahkan pemerintah untuk ini dan itu.Kami sudah menjawabnya. Mudah-mudahan apa yang diharapkan serta kita inginan bisa berhasil memutus mata rantai penyebaran virus corona di Jabar. Termasuk di klaster yang sekarang ada seperi di Sukabumi dan lembang,” kata Uu.

Baca Juga: PSBB Jakarta: Perayaan Tak Diizinkan, Pernikahan dan Khitanan Boleh

Dia mengatakan kalangan ulama dan kiai menjadi priotitas pemeriksaan rapid test Covid-19. Alasannya ulama dan kiai selalu brsentuhan langsung dengan manyarakat.

"Banyak yang bersalaman dan cium tangan," tuturnya.

Lebih lanjut Uu mengingatkan para kiai yang masih belum memahami, diharapkan tidak membuat statemen dan ajakan yang dapat meresahkan masyarkat. Dia juga menegaskan tidak memaksa bagi yang tidak ingin melakukan rapid test.

Baca Juga: Liverpool Batalkan Bantuan Pemerintah, Minta Maaf dan Janji Bayar Staf Mandiri

“Tahap pertama ini Gubernur memberi kuota 5.000, setengah dari jumlah Ponpes di Jabar. Hasil pemeriksaan bisa dijadikan kesimpulan sehingga tidak terlalu meleset,” katanya.

Menjawab semakin banyak angka kasus Covid-19, Uu menyebutkan salah satunya adalah masyarakat kurang disiplin menjalankan imbauan pemerintah..Misalnya masih banyak yang abai physical distancing,di rumah saja.

"Kami tidak ingin saling menyalahkan. Kami mencari solusi bagaimana agar corona cepat hilang di Jawa Barat dan negeri ini," kata Uu.

Baca Juga: Relawan Imah Rancage Bagikan APD dan Masker ke Petugas Medis dan Pengemudi Ojol

Terpisah Anwar Solihin, seorang ulama yang juga korada PUI Priangan Timur memyambut baik pelaksanaam rapid tes tethadap ulama, dan kiai. Dengan melalui tes ini, dapat terlihat sekaligus bagimana cara meminimalisir penyebaran virus Corona.

"Kegiatan ini inisiatif yang bagus dan harus diapresiasi, kami mendukung sekali," kata Anwar.

Menurutnya mengikuti tes ini merupakan kesempatan yang bagus bagi para ulama di Ciamis. Sekaligus merupakan ihtiar nyata, selain berdoa. Dia juga berharap hasil rapid tes, tidak ada yang positif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat