kievskiy.org

Pemkot dan Polres Tasikmalaya Kota Masih Tak Berdaya untuk Hentikan Penambangan Ilegal

Aktivitas tambang menggerus Bukit Gunung Putri hingga mepet kolam mata air Cihejo di Kampung Cihejo, Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Selasa (21/4/2020). Kendati ilegal, Polres Tasikmalaya Kota dan Pemkot Tasikmalaya belum melakukan tindakan tegas atas penambangan di bukit resapan air tersebut.
Aktivitas tambang menggerus Bukit Gunung Putri hingga mepet kolam mata air Cihejo di Kampung Cihejo, Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Selasa (21/4/2020). Kendati ilegal, Polres Tasikmalaya Kota dan Pemkot Tasikmalaya belum melakukan tindakan tegas atas penambangan di bukit resapan air tersebut. /BAMBANG ARIFIANTO/

 

PIKIRAN RAKYAT - Aktivitas penambangan pasir terus menggerus Bukit Gunung Putri hingga mendekati sumber mata air warga di Kampung Cihejo, Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Kendati berstatus ilegal, Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Kepolisian Resort Tasikmalaya Kota tak kunjung melakukan tindakan tegas atas pelanggaran kasat mata tersebut.

Pantauan "PR" pada Selasa 21 April 2020, area penambangan pasir di bukit resapan air tersebut tampak telah bergeser dari arah akses jalan Cihejo. Sebagian bukit telah terkelupas hingga berada di tepi kolam-kolam penampungan mata air Cihejo.

Baca Juga: Karyawan Starbucks di Guangzhou Positif Terinfeksi, 2.300 Orang Jalani Tes COVID-19

Aktivitas pengerukan dan pengangkutan alat berat dan truk juga terlihat di sana. Asep Bagus Maulana, warga kampung tersebut mengeluhkan kondisi tersebut. Soalnya, mata air Cihejo penting bagi sejumlah warga Cibunigeulis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga mengairi balong/kolam ikan dan sawah mereka.

Sumber air warga itu bahkan telah mulai menyusut saat musim kemarau tahun kemarin. Padahal, pasokan mata air Cihejo biasanya tetap ada dan berlimpah kendati tengah musim kemarau. Berkurangnya air dari mata air Cihejo membuat balong, bak  masjid pun kekeringan. Air untuk fasilitas MCK yang berada di dekat mata air ikut berkurang. Kondisi cuaca di Cihejo, lanjut Asep, juga dirasakan berbeda karena lebih panas.

"Kalau ada hujan angin, dulu mah tertahan (keberadaan bukit)," tutur Asep. Kini jika cuaca buruk, bak penampungan air/toren di rumah Asep bahkan pernah terlontar karena tiupan angin.

Baca Juga: Cerita dari Relawan Covid-19: Letihnya Menggunakan APD, hingga Harus Menahan Buang Air

Menurutnya, rencana pengerukan/penambangan Gunung Putri sudah muncul sejak 2014. Saat itu, beredar surat yang ditanda tangani beberapa warga yang mengaku setuju atas praktik penambangan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat