kievskiy.org

Intensitas Hujan Tinggi, Pergerakan Tanah Ancam 3 Rumah Warga Desa Sarimekar Sumedang

LOKASI benacana pergerakan tanah di Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang.*
LOKASI benacana pergerakan tanah di Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang.* /TAUFIK ROCHMAN/”KP”

PIKIRAN RAKYAT - Akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, hektaran lahan pesawahan di wilayah Dusun Cipari RT 02/06, Desa Sarimekar, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, alami bencana pergerakan tanah.

Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sumedang, bencana pergerakan tanah itu sendiri mulai terlihat sejak Minggu 24 Mei 2020.

Namun, karena terus menerus diguyur hujan, maka lokasi pergerakan tanah tersebut sampai sekarang masih belum bisa dikatakan aman. Bahkan warga di sekitar lokasi bencana itu pun hingga kini masih tidak diperbolehkan masuk ke area bencana tersebut.

Baca Juga: Dua Pedagang Pasar Antri Positif COVID-19, Wali Kota Cimahi Akui Sulit Lakukan Penelusuran Penularan

"Lahan pesawahan milik warga yang mengalami bencana pergerakan tanah itu, luasnya mencapai tiga hektaran. Malah jalan lintas dusun di sekitar lokasi bencana itu pun sampai sekarang belum bisa difungsikan, karena khawatir terjadi bencana susulan," kata Kepala BPBP Kab. Sumedang H. Ayi Rusmana, Selasa 26 Mei 2020.

Ayi juga menyebutkan, bencana pergerakan tanah di Dusun Cipari itu, kini mengancam tiga bangunan rumah yang dihuni oleh 13 jiwa.

Soalnya, ketiga bangunan rumah tersebut, lokasinya berada persis di titik bencana pergerakan tanah. Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi, maka seluruh warga yang menghuni ketiga rumah tersebut, untuk sementara ini diungsikan dulu ke rumah kerabat dekatnya.

Baca Juga: Kendaraan Wisatawan ke Pantai Rancabuaya Garut Diputar Balik

"Karena kondisinya masih rawan, maka warga di sekitar lokasi bencana itu kita ungsikan dulu. Sampai hari ini, mereka semua belum diperkenankan untuk kembali mengisi rumahnya, karena masih turun hujan," kata Ayi.

Adapun ketiga pemilik rumah yang kini diungsikan sementara itu, masing-masing keluarga Enan sebanyak 4 jiwa, keluarga Emen sebanyak 5 jiwa, dan keluarga Suhirja sebanyak 4 jiwa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat