kievskiy.org

Jadi Kota Pertama Temuan Virus Corona di Indonesia, Kini 7 Kelurahan di Depok Bebas Covid-19

WALI Kota Depok Mohamad Idris.*
WALI Kota Depok Mohamad Idris.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Masih segar dalam ingatan, pertama kali kasus virus corona  pertama yang diumumkan di Indonesia, 2 Maret 2020, ada di Kota Depok, Jawa Barat.

Setelah itu, angka terkonfirmasi Covid-19 terus bertambah, di luar Depok dan Jawa Barat, hingga seluruh Indonesia.

Per Minggu, 31 Mei 2020, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan 7 kelurahan di wilayahnya, telah bebas dari kasus baru Covid-19.

Baca Juga: Grafik Kasus Covid-19 Meningkat, Purbalingga Belum Terapkan New Normal

Idris berharap agar kondisi ini bisa tetap dipertahankan dan diawasi agar tidak muncul kembali kasus-kasus baru.

"Tiga kelurahan bebas COVID-19 yaitu tidak ada kasus konfirmasi, OTG, ODP, PDP dan 4 kelurahan bebas kasus konfirmasi positif tetapi masih ada kasus ODP, OTG dan PDP," kata Idris, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, seperti dilansir Antara.

Tiga kelurahan yang mencatatkan nol kasus COVID-19 yaitu Duren Seribu, Bojongsari Baru dan Pangkalan Jati Baru.

Baca Juga: Tak Beri Sanksi Bagi Pasien COVID-19 di Probolinggo yang Kabur, Juru Bicara: Dia Bukan Kriminal

Sedangkan empat kelurahan yang sudah tidak memiliki kasus konfirmasi positif namun masih terdapat kasus Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) adalah Krukut, Grogol, Bojong Pondok Terong, dan Bojongsari.

"Meskipun tidak ada kasus positif, kelurahan-kelurahan ini agar tetap menjalankan protokol yang sudah ditetapkan guna mencegah munculnya kasus-kasus baru," ujar Idris.

Angka menggembirakan lainnya, yakni tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Depok mencapai 40,6 persen.

Baca Juga: Ribuan Hektare Sawah di Cilacap Terendam Banjir Rob, Butuh Waktu Lama untuk Tanam Ulang

"Diharapkan (masyarakat) tidak memberikan stigma negatif kepada warga dan keluarga yang terdampak," ujarnya.

Pemkot Depok juga mempersiapkan sejumlah protokol kesehatan untuk menghadapi kebiasaan baru atau new normal di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.

"Untuk itu diharapkan partisipasi semua pihak, agar angka penyebaran semakin kecil, sehingga kita dapat mulai menata kembali kehidupan dengan kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat