kievskiy.org

Perusahaan Otobus Merugi hingga Rp 45 Miliar akibat 1.500 Unit Busnya Berhenti Beroperasional

BUS primajasa.*
BUS primajasa.* //INSTAGRAM/@primajasagroup

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah perusahaan angkutan umum mengaku mengalami kerugian bahkan hingga miliaran rupiah akibat terhentinya operasional dampak pandemi COVID-19.

Hal ini juga telah diakui oleh salah satu perusahaan angkutan umum asal Kota Tasikmalaya yang berhenti beroperasional akibat COVID-19 yaitu perusahaan PO Primajasa Group.

Pemilik perusahaan PO Primajasa Group, H Amir Mahfud atau akrab dipanggil H Aming ini mengaku, bahwa saat ini perusahaannya telah kehilangan pemasukan hingga Rp 45 miliar setiap bulannya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tinjau Kesiapan PT KAI Hadapi AKB Sektor Transportasi

"Jika dhitung setiap bulannya kami kehilangan pendapatan sedikitnya Rp 45 miliar, akibat tidak beroperasinya armada kami. Semuanya dikandangkan," kata H Aming, saat konferensi pers, di Kota Tasikmalaya pada Rabu, 3 Juni 2020.

Aming juga menyebutkan, bahwa jumlah karyawannya mencapai 5.000 orang dan total armada busnya mencapai 1.500 unit dengan melayani trayek di provinsi DKI Jakarta, Jabar serta Banten.

"Walau saat ini seluruh armada kami tidak beroperasi akibat dampak wabah Covid-19, kami tetap menjamin 100 persen gaji karyawan yang jumlahnya mencapai 5.000 orang," ujar Aming.

Baca Juga: Pemberangkatan Haji 2020 Dibatalkan, DPRD Jabar: Ini Kemaslahatan Bersama

Aming juga mengatakan, selama pandemi corona, pihaknya tidak akan mengoperasikan seluruh armadanya demi keselamatan karyawan dan masyarakat umum yang selama ini menjadi pelanggan bus primajasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat