PIKIRAN RAKYAT - Seratus hektar lebih lahan pertanian di tujuh desa di Kecamatan Jampangkulon dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, terancam kekeringan. Potensi ancaman seiring saluran irigasi Cikaranggeusan, ambrol diterjang tanah longsor.
Kendati irigasi yang mengairi lahan pertanian sudah lama rusak. Sekarang, kondisinya semakin parah. Diduga akibat air sungai meluap, tidak hanya membobol tahan penyangga irigasi, tapi juga menyebabkan badan irigasi ambrol.
"Kini hampir sebagian besar badan sungai yang dijadikan irigasi ambrol," kata staf Desa Cikarang, Asep.
Baca Juga: Pedagang Kecil di Purwakarta Dijanjikan Bantuan Modal, Anne : Diutamakan yang Terdampak Covid-19
Asep mengatakan, ambrolnya irigasi Cikarang diduga akibat air sungai yang meluap saat hujan deras mengguyur Sukabumi. Aliran air irigasi kini putus total. "Sehingga lebih dari seratus hektar lahan pertanian terancam kekeringani," katanya.
Sebenarnya, kata Asep, warga sudah lama meminta pemerintah daerah untuk segera memperbaiki irigasi tersebut. Namun upaya perbaikan masih belum segera direalisasikan.
Baca Juga: Berniat Menakuti, Seorang Ayah di Temanggung Membakar Anaknya dan Ikut Terbakar saat Hendak Menolong
"Kini irigasi telah benar benar rusak parah. Padahal, bila diperbaiki sebelumnya, kerusakan tidak separah sekarang," katanya.
Sebelumnya, kata Asep, para petani telah bergotong-royong memperbaiki irigasi dengan membuat talang air. Namun kini, talang yang dibuat petani ikut terputus karena tergerus aliran sungai yang meluap.
Baca Juga: Jakarta Lakukan Transisi PSBB, Bagaimana dengan Aturan Ganjil-Genap?