kievskiy.org

Stok Gula Melimpah, Petani Menjerit Kesulitan Menjualnya: Pernah Dibeli Bulog Tapi Pembayarannya Lambat

Ilustrasi stok gula melimpah
Ilustrasi stok gula melimpah /MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Majalengka kesulitan menjual gula hasil produksi tahun ini.

Mereka berharap pemerintah atau siapapun bersedia membeli gula petani di atas harga patokan pemerintah.

Menurut Ketua APTRI Kabupaten Majalengka Jojo Sutarjo disertai wakilnya, Suparman, stok gula petani tebu rakyat mencapai ribuan ton karena diprediksi pada akhir penutupan giling, gula mencapai 600 ton.

"Hasil giling beberapa hari kemarin, gula Jatitujuh mencapai 163 ton, ternyata baru laku terjual 100 ton dengan harga Rp 11.501 per kilogram dari HPP Rp 11.500. Sekarang gula sudah menumpuk lagi mencapai 360 ton dan di penutupan giling diprediksi akan bertambah mencapai 600 ton,” kata Jojo, Selasa 4 Oktober 2022.

Baca Juga: Staf Ahli Wali Kota Sukabumi Menjadi Tersangka Kasus Dugaan Maling Uang Rakyat

Saat ini, menurut dia, tebu TRI masih ada yang belum dipanen. Untuk wilayah Kabupaten Majalengka seluas 50 hektare dan di Indramayu 400 hektare.

Makanya, pada giling penutupan, stok gula bakal lebih melimpah dengan estimasi dari setiap hektare diperoleh 600 kuintal.

Jojo berharap, gula milik petani bisa terjual lebih cepat karena petani harus sudah menghadapi musim tanam yang akan berlangsung Oktober dan November.

Jika gula tidak terjual, petani akan kesulitan modal dan membayar KUR ke bank bekas modal tanam tahun lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat