PIKIRAN RAKYAT - Abdi dalem yang mengabdi di Keraton Kasepuhan Cirebon memilih tidak larut dalam upaya kudeta pimpinan, Sabtu, 27 Juni 2020 lalu.
Seperti diketahui, terdapat konflik keluarga Keraton Kasepuhan yang berujung kepada penyegelan kediaman Sultan Sepuh IX.
Selain menilai konflik tersebut sebagai urusan internal keluarga keraton, abdi dalem juga khawatir salah langkah. Sehingga mereka memilih jalan aman, dengan bersikap netral.
Baca Juga: GoFood Mempercepat Transformasi Digital UMKM untuk Bangkit dari Pandemi
Sejumlah abdi dalem yang enggan disebut namanya mengungkapkan, konflik internal keluarga Keraton Kasepuhan sebenarnya sudah berlangsung lama.
Namun timbul tenggelam, bersamaan dengan berlalunya waktu dan kondisi serta situasi. Pendeknya, konflik internal di Keraton Kasepuhan, bergantung kepada momen atau even.
Misalnya, katanya, konflik terakhir yang terjadi sebelum kasus penyegelan oleh Rahardjo, dipicu oleh pembangunan museum Pusaka Keraton Kasepuhan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Analis Sebut iPhone 12 Tak Akan Disertai Charger dan Earbuds
"Saat itu bahkan sampai terjadi penyegelan pintu masuk museum. Namun kemudian konflik reda," katanya.
Menurutnya, kasus penyegelen kediaman Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sabtu lalu merupakan buntut konflik paling parah.