kievskiy.org

Seretnya Pasokan Air, Persawahan di Kandanghaur Alami Kekeringan

KONDISI sawah pada Selasa 30 Juni 2020 terpantau kering. Tak adanya pasokan air dari irigasi merupakan faktor penyebabnya. Petani berharap pasokan air bisa kembali lancar.
KONDISI sawah pada Selasa 30 Juni 2020 terpantau kering. Tak adanya pasokan air dari irigasi merupakan faktor penyebabnya. Petani berharap pasokan air bisa kembali lancar. /GELAR GANDARASA/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - KEKERINGAN melanda areal persawahan di wilayah Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Keringnya sawah disebabkan oleh seretnya pasokan air ke wilayah tersebut. Petani berharap, pasokan air bisa kembali normal dan sawahnya bisa terselamatkan.

Kekeringan yang melanda Kandanghaur sudah terjadi 15 hari ini. Meski masih hijau, kondisi tanaman mulai mengering akibat ketiadaan air. Petani pun kebingungan karena tanaman mereka rata-rata masih berusia satu bulan lebih. Pada masa tersebut, tanaman tengah membutuhkan air yang banyak untuk proses perkembangan.

Petani Kandanghaur Waryono mengatakan, seretnya pasokan air bisa dilihat dari keringnya saluran air di Kandanghaur. Saat ini, air sama sekali tak mengalir ke wilayahnya. Hal tersebut juga diperparah dengan jarangnya hujan turun di wilayahnya. "Sudah sekitar dua minggu kering," katanya, Selasa 30 Juni 2020. 

Baca Juga: Breaking News: Update Kasus Virus Corona di Indonesia Selasa 30 Juni 2020, Total 56.385 Positif

Dia pun khawatir tanamannya akan mati jika tak kunjung mendapatkan air. Kalau sudah begitu pasti para petani akan merugi karena sudah mengeluarkan modal yang tak sedikit untuk menanam padi. "Semoga saja tidak merugi," katanya. Untuk sementara ini, tanaman masih bisa bertahan hidup. 

Keringnya areal persawahan di Kandanghaur memang seringkali terjadi setiap musim tanam. Letaknya yang jauh dari sumber air membuat wilayah itu kerap kekurangan air saat musim tanam. Tak jarang tanaman akhirnya mati karena tak juga mendapatkan suplai air dari irigasi. Kondisi itu pernah terjadi pada musim kemarau kemarin.

Baca Juga: Terkendala Pandemi Covid-19, Pengungkapan Kasus Korupsi di Karawang

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Indramayu Sutatang mengatakan, kekeringan yang melanda Kandanghaur sudah berlangsung cukup lama. "Petani sudah tidak dapat suplai air," ungkapnya. Biasanya petani memakai pompa untuk mengairi sawah mereka. Namun sumber air pun surut sehingga tak heran saat ini petani kebingungan mencari sumber air. 

Dia pun berharap, pasokan air ke wilayah tersebut bisa kembali lancar. Dengan demikian, petani di sana tak perlu menanggung kerugian akibat matinya lahan mereka. "Semoga hujan turun sehingga lahan mereka bisa terairi lagi," ungkap Sutatang.

Baca Juga: Permintaan Batu Bara Sedang Turun, Pemerintah Indonesia Jajaki Sejumlah Negara untuk Pasar Ekspor

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat