kievskiy.org

700 Anak Difabel Lulusan SLB Masih Belum Dapat Kerja

Ilustrasi pekerja difabel.
Ilustrasi pekerja difabel. /Pixabay/Steve Buissinne Pixabay/Steve Buissinne

PIKIRAN RAKYAT - Meski telah memiliki sejumlah kecakapan hidup, sebagian besar lulusan sekolah luar biasa (SLB) yang tersebar di Kota Tasikmalaya, nyatanya masih sulit mendapatkan pekerjaan.

Hingga saat ini, dari enam SLB yang tersebar di Kota Tasikmalaya, terdapat sekira 700 lulusan SLB yang belum bekerja atau masih belum jelas masa depannya.

Kondisi tersebut, salah satunya sebagai dampak dari belum kuatnya itikad baik dari pemangku kepentingan, baik dunia usaha atau industri, terhadap kaum difabel.

Menyadari akan hal itu, pegiat dunia anak berkebutuhan khusus (ABK) dari UPI Kampus Tasikmalaya, Dr Sima Mulyadi, MP, mencoba merintis penjajakan kerja sama masyarakat difabel dengan pengelola industri perhotelan.

Baca Juga: Ahok Curhat, Pelanggaran Penetapan Harga BBM Disebut Terbongkar

"Makanya, kami mencoba jalin silaturahmi dengan salah satu pengusaha hotel di Kota Tasikmalaya untuk mencoba bantu fasilitasi ABK," kata Sima pada Selasa 8 November 2022.

Sima bersama pegiat disabilitas Tasikmalaya lain serta sukarelawan disabilitas dari mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berharap, melalui silaturahmi dan kerja sama tersebut, ada celah bagi warga difabel Kota Tasikmalaya untuk diberdayakan di sektor usaha.

Adapun kemampuan para ABK, kata Sima, cukup beragam mulai pekerjaan cuci piring, room boy, operator telepon, pramusaji, juru masak, laundry atau menjadi terapis (massage) bagi tuna netra di spa hotel

 "Jadi sebetulnya tinggal diberikan pengarahan dengan pela tihan yang lebih spesifik dan goodwill dari setiap stakeholders, mereka bisa diberdayakan. Jangan memandang sebelah mata anak difabel," kata Sima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat