kievskiy.org

Kisah Petani di Majalengka, Kekurangan Bibit Padi karena Serangan Tikus

Sejumlah petani menanam padi di Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis 1 Desember 2022.  Petani kekurangan bibit akibat persemaiannya diserang tikus.
Sejumlah petani menanam padi di Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis 1 Desember 2022. Petani kekurangan bibit akibat persemaiannya diserang tikus. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Hama tikus menyerang padi di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, sejak masih di persemaian. Sebagian petani kini mengalami kekurangan bibit karena rusak dimakan tikus.

Aep, salah seorang petani menyebutkan, tikus memakan batang padi yang masih di persemaian hingga sebagian gundul nyaris ke bagian akar.

Akibatnya, persemaian padi yang harusnya bisa mencukupi untuk ditanam di sawahnya menjadi kurang.

Padahal, menurut dia, untuk menghindari serangan tikus tersebut, persemaiannya telah dilingkari dengan plastik agar tikus tidak bisa masuk ke persemaian.

Baca Juga: PVMBG Ungkap Arti Level 4 Awas di Gunung Semeru, Singgung Erupsi Besar dalam 24 Jam

Selain itu, di sekelilingnya dibuat parit agar tikus tidak bisa menyeberang ke dalam karena harus melintasi parit berair.

“Tikusnya terlalu pandai seperti banyak akalnya hingga bisa masuk ke lingkaran persemaian,” kata Aep ke­pada kontributor "PR", Tati Purnawati, Minggu 4 Desember 2022. Akibatnya, dia kekurangan bibit sekitar 30 ikatan lagi.

Yang paling dikhawatirkan, lanjut dia, serangan tikut berlanjut ke tanaman padi di sawah, sementara bibit sangat terbatas. Akibatnya, pertumbuhan padi tidak akan sama. Maka, usia panen pun akan berbeda.

“Sekarang mencari bibit ke beberapa tempat karena kalau mendadak menyemai usia tanaman akan beda 18-20 hari,” ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat