kievskiy.org

Korban Gempa Cianjur Tak Mau Pindah, Hunian Sementara Diisi Penghafal Al-Qur’an

Proses evakuasi korban gempa Cianjur pada Selasa, 22 November 2022.
Proses evakuasi korban gempa Cianjur pada Selasa, 22 November 2022. /Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Hunian sementara yang dibangun sukarelawan atau organisasi kemanusiaan di Cianjur hingga saat ini belum diisi para pengungsi.

Huntara yang dibangun akhirnya digunakan untuk fasilitas pendidikan pesantren dan fasilitas pendidikan penghafal Al-Qur’an.

Para pengungsi yang menghuni tenda darurat masih enggan berpindah lokasi pengungsian. Alasannya, mereka ingin tetap berkumpul dengan keluarga dan dekat dengan kampung halaman mereka.

Padahal, sejumlah sukarelawan maupun organisasi kemanusiaan sudah membangun sejumlah huntara. Namun, huntara yang ada masih minim diisi pengungsi gempa. Pengungsi yang mau menempati huntara masih bisa dihitung dengan jari.

Baca Juga: Gempa Cianjur Dianggap Azab, MUI Jabar: Jangan Beropini Begitu, Mari Kita Menolong

Lokasi huntara berjarak dekat dengan lokasi tenda. Namun, sukaelawan harus berjuang keras untuk membujuk pengungsi agar mau menempati huntara.

Aditya Muhamad Ramdan dari DeEPF mengatakan, pihaknya membangun hunian sementara di lahan pondok Qur'an An Nahl, Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang.

Hunian sementara Jannati keempat yang dibangun dan diwakafkan Ismuhu Yahya Pontianak untuk Cianjur Recovery ini akhirnya akan dipergunakan untuk mondok santri penghafal Al-Qur’an perempuan.

"Banyak hal yang menjadi tantangan di lapangan ketika harus masuk huntara terpisah. Kebanyakan para pengungsi tak mau berpisah dengan keluarga, alhasil huntara keempat ini akan ditempati santriwati para penghafal Al-Qur’an," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat