kievskiy.org

Dekati 1.000 Kasus, Lonjakan DBD Kota Tasikmalaya Mengkhawatirkan

ILUSTRASI nyamuk penyebar DBD.*
ILUSTRASI nyamuk penyebar DBD.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT – Lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Hingga Minggu, 12 Juli 2020, jumlah kasus DBD telah mencapai  850 kasus.

Dalam  data di Instagram Dinas Komunikasi dan Informatika yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, peningkatan jumlah kasus sangat jelas terlihat.

"Bertambah sebanyak 8 kasus," demikian keterangan tertulis Diskominfo. Dari jumlah total tersebut, 17 orang telah meninggal. ‎

Baca Juga: Dendam karena Dipecat Bos, Mantan Karyawan Berkomplot Curi Batu Alam

Pada Sabtu, 11 Juli 2020, jumlah kasus tercatat masih 842 kejadian yang merupakan lonjakan 13 kasus dari Jumat, 10 Juli 2020.

Dalam peta terbaru sebaran DBD, Kecamatan Kawalu menjadi wilayah dengan kejadian terbanyak dengan 155 kasus dan 6 meninggal. Mangkubumi menduduki urutan kedua kejadian terbanyak dengan 125 kasus dengan 0 meninggal.

Beberapa kecamatan lain yakni Indihiang 46 kasus dengan 1 meninggal, Bungursari 82 kasus dengan 2 meninggal, Cihideung 92 kasus dengan 1 meninggal, Tawang 74 kasus dengan 1 meninggal, Purbaratu 41 kasus dengan 2 meninggal, Cipedes 81 kasus dengan 4 meninggal, Cibeureum 69 kasus 0 meninggal, Tamansari 85 kasus 0 meninggal.

 Baca Juga: Buka Soal Penyelewengan Uang Penanganan Covid-19, Ketua KPK: Saya Ingatkan Kepada Calon Koruptor

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, sejumlah upaya guna mengatasi dan menanggulangi DBD dilakukan Pemkot Tasi‎kmalaya seperti dengan penyuluhan dan terbitnya instruksi wali kota. Uus juga mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan dan tempat tinggalnya.

"Tingkatkan gerakan 3 M," ucap Uus dalam pesan WhatsApp, Minggu sore. Gerakan itu berupa menguras dan menutup penampungan air serta mengubur benda-benda yang bisa menjadi sarang nyamuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat