kievskiy.org

Nyaris 1.000 Kasus, Penetapan Status DBD di Tasikmalaya Menunggu hingga Akhir Juli

ILUSTRASI pengasapan untuk cegah DBD.
ILUSTRASI pengasapan untuk cegah DBD. /MUHAMMAD IQBAL ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya menembus angka 851 kasus. Berdasarkan data hingga Senin 13 Juli 2020, kasus DBD di Kota Tasikmalaya tercatat 851 kasus sejak awal Januari 2020 dengan 17 kasus kematian.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, hingga saat ini belum ada status kejadian luar biasa (KLB) DBD di daerahnya. Ia menyebut, penetapan status DBD masih menunggu peningkatan kasus selama Juli 2020.

"Nanti kita lihat pertumbuhan bulan Juli. Kalau lebih (dari bulan sebelumnya), bisa KLB," kata dia, Senin 13 Juli 2020.

Baca Juga: Hasil Swab Test Pemain Persib Gelombang Kedua Sudah Keluar, Dokter Tim Umumkan Hasilnya

Ia menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sudah memerintahkan setiap kelurahan untuk kembali menggiatkan gerakan Jumat Bersih. Artinya, setiap Jumat masyarakat harus melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungannya.

Selain itu, lanjut Budi, pemkot juga terus mempromosikan gerakan menguras, menutup, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas (3M). Termasuk juga untuk pengasapan (fogging) di lingkungan masyarakat.

"Fogging kita gratiskan, masyarakat hanya tinggal minta ke kelurahan," katanya.

Baca Juga: Konspirasi 5G Sebabkan Virus Corona, Studi Ilmiah Tegaskan Kebenarannya

Berdasarkan peta persebaran DBD di Kota Tasikmalaya, kasusnya tersebar di seluruh kecamatan. Adapun Kecamatan yang paling terdampak adalah Kawalu dengan 155 kasus DBD dan enam kasus kematian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat