kievskiy.org

Merespons Keluhan Warga Soal Kondisi Masjid Al Jabbar, Ridwan Kamil Larang PKL Berjualan Sembarangan

Pengunjung mengambil gambar bagian mihrab Masjid Al Jabbar di Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (21/12/2022). Mulai Senin hingga Sabtu (2-7/1/2023), pada waktu-waktu tertentu Masjid Raya Al-Jabbar ditutup karena ada pemeliharaan karpet.
Pengunjung mengambil gambar bagian mihrab Masjid Al Jabbar di Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Rabu (21/12/2022). Mulai Senin hingga Sabtu (2-7/1/2023), pada waktu-waktu tertentu Masjid Raya Al-Jabbar ditutup karena ada pemeliharaan karpet. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan inspeksi ke Masjid Al Jabbar pada Kamis 5 Januari 2023. Ia mengaku merespon keluhan warga terkait kondisi masjid yang berlokasi di Kota Bandung itu.

"Sebagai Ketua DKM juga memastikan komplain-komplain untuk direspons," ujarnya.

Ridwan memantau kebersihan Masjid Al Jabbar dengan menaiki perahu motor untuk memeriksa area luar masjid yang sebelumnya dikabarkan penuh sampah. Dari hasil tinjauannya, kondisi masjid kini relatif bersih.

Ia juga berterima kasih kepada para relawan yang membantu membersihkan sampah. "Kondisi sudah relatif lebih bersih, terima kasih buat para relawan dan semua pihak yang berinisiatif," ungkapnya.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Jakarta Pusat Alami Kenaikan pada Awal Tahun 2023

Banyak PKL dari Luar

Mantan Wali Kota Bandung itu masih melihat banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar lapak tidak sesuai dari tempat yang disediakan. Pihaknya memastikan mulai Sabtu 7 Januari 2023 mendatang akan dilakukan penertiban terhadap PKL yang masih berjualan di zona PKL.

"Mulai besok lusa penertiban akan dilakukan. Zona PKL itu sudah disiapkan, silakan dimanfaatkan, tapi tidak boleh seperti sekarang (berjualan tidak pada tempat yang disediakan)," ujarnya.

PKL yang berjualan pun diprioritaskan untuk penduduk sekitar masjid, namun setelah disidak, masih banyak PKL yang berasal dari luar dan tak berjualan di lokasi yang sudah disiapkan.

"Berdagang boleh, tapi diatur dan didahulukan untuk penduduk lokal, tapi setelah didata kebanyakan bukan penduduk lokal yang dadakan datang dari mana-mana," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Ridwan Kamil Lebih Pilih Bangun Masjid Al Jabbar daripada Transportasi Publik, Pengamat: Menguntungkan Politik

Sampah Menumpuk

Usai peresmian Masjid Al Jabbar pada 31 Desember lalu, sampah tampak menumpuk di pelataran masjid. Para pengunjung tampaknya tak mematuhi peraturan dan membuang sampah sembarangan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias menjelaskan bahwa sudah banyak tempat sampah yang disiapkan di lingkungan masjid sejak acara peresmian itu.

Namun, pengunjung yang datang begitu banyak dan tidak semuanya membuang sampah di tempat yang telah disediakan sehingga sampah masih berserakan di lingkungan masjid.

Bahkan hingga 1 Januari 2023, sampah yang diangkut dari lingkungan Masjid Al Jabbar mencapai 1,9 ton. Dari jumlah tersebut, kebanyakan sampah berupa plastik, dan lebih dari 200 kilogram diantaranya dipilih untuk diolah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat