kievskiy.org

Riset: 10 Pekerjaan Paling Diminati Migran asal Jabar di Luar Negeri

Ilustrasi pekerja.
Ilustrasi pekerja. /Pixabay/Ziaur Chowdhury Pixabay/Ziaur Chowdhury

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu persoalan yang dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini adalah masih tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pada bulan November tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis bahwa angkatan kerja Jawa Barat tahun 2022 sebesar 25,58 juta orang, sedangkan yang bekerja sebanyak 23,45 juta orang. Dengan demikian, yang menganggur sebanyak 2,12 juta orang atau 8,31 persen.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Rachmat Taufik Garsadi pada Work in Shizuoka Job Fair, Fuji No Kuni (Shizuoka dan Yamanashi) Mensetsu Kai in Bandung atau wawancara kerja perusahaan-perusahaan Jepang di Bandung yang digelar di Hotel Mercure, Kota Bandung, Kamis 19 Januari 2023.

“Pengangguran di Jabar, selain disebabkan karena jumlah penduduk yang cukup tinggi, juga karena arus migrasi ke Jabar cukup tinggi. Tingginya angka pengangguran di dalam negeri tidak didukung dengan jumlah lowongan pekerjaan yang ada, maka dari itu tidak sedikit para pencari kerja mencari kesempatan kerja ke luar negeri,” tuturnya.

Dengan demikian, dalam upaya menyiapkan tenaga kerja asal Jabar yang siap bekerja di luar negeri, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, di antaranya bekerja sama dengan Pusdi PBIK Fisip – Unpad dan GIZ melakukan penelitian dalam rangka pemetaan 10 top job position bagi pekerja migran di Jabar.

Baca Juga: 2,8 Juta Pengangguran di Indonesia Hopeless of Job, Merasa Tak Mungkin Dapat Pekerjaan

“Dari penelitian dimaksud, didapat 10 jabatan yang paling diminati oleh calon pekerja migran asal Jabar yaitu designer multimedia (66,22 persen), web developer (61,32 persen), cyber security (59,25 persen), caregiver (58,38 persen), pelayanan makanan dan minuman (54,42 persen), digital marketer (56,32 persen), nurse (56,32 persen), housekeeper (51,42persen), chef (47,22 persen), dan agriluture worker (46,72 persen),” tuturnya.

Diketahui bahwa dari 10 jabatan tersebut, beberapa di antaranya menjadi jabatan yang sangat dibutuhkan di Jepang, oleh karena itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menyiapkan skema pelatihan untuk 10 jabatan dimaksud.

“Salah satunya yang telah dilaksanakan adalah pelatihan caregiver dan pelatihan bahasa serta budaya Jepang yang diselenggarakan di Balai Latihan Kerja (BLK) pekerja migran Indonesia,” tuturnya.

Kemudian, kata dia, gubernur telah menetapkan visinya yaitu terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir dan Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi. Terdapat hal yang menarik yang patut diperhatikan bersama-sama yaitu kata inovasi dan kolaborasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat