kievskiy.org

Perjalanan Hasan Batik Bandung: Bermula dari Kursus hingga Kuasai Pasar Jepang

Perajin batik di Hasan Batik Bandung.
Perajin batik di Hasan Batik Bandung. /Dok. Hasan Batik Bandung

PIKIRAN RAKYAT - Hasan Batik Bandung berdiri pada tahun 1970, didirikan oleh DRS. Hasanudin M.Sn yang berasal dari Pekalongan. Perkenalan Hasanudin dengan batik dimulai dari lingkungan keluarga. Orangtuanya bekerja sebagai buruh batik.

Kecintaan terhadap batik pula yang mendorong Hasanudin menempuh pendidikan di jurusan seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia kemudian merintis usaha batik sejak berkuliah dengan membuka kursus menggambar dan membatik yang diikuti sejumlah istri dosen.

Sejak tahun 1978 hingga tahun 1990, kursus batiknya berkembang pesat. Bahkan, istri rektor juga mengikuti kursus batiknya. Seiring waktu, banyak ekspatriat, terutama dari Jepang, yang menyukai desain batik Hasanudin dan membelinya sebagai oleh-oleh.

Para ekspatriat Jepang itu juga mengikuti kursus batik yang dibuka Hasanudin. Hal ini membuat Hasanudin mulai menarget pasar Jepang untuk produksi batiknya.

Hasanudin mulai memproduksi batik dengan warna dan desain yang disukai orang-orang Jepang. Salah satunya memproduksi batik berwarna lembut yang memang disukai kebanyakan masyarakat asal Negeri Matahari Terbit itu.

Hasan Batik juga memperbanyak produksi batik untuk keperluan dekorasi rumah orang Jepang, seperti noren, sarung bantal, dan juga wall hanging.

Tahun 1990 menjadi puncak ketika Hasan Batik menguasai pasar Jepang. Setiap orang Jepang yang akan kembali ke negara asal, menjadikan produk Hasan Batik sebagai oleh-oleh.

Baca Juga: Mau Kurajoet, UMKM Asal Depok yang Berdayakan Ibu Rumah Tangga Lewat Keahlian Merajut

Tantangan Pertama

Pada tahun 1998, ketika Indonesia mengalami peristiwa krisis moneter, dampaknya dirasakan juga oleh Hasan Batik dengan menurunnya angka penjualan. Hasan Batik mulai kesulitan mencari pasar, saat itu cara menjangkau konsumen hanya dengan bertemu langsung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat