kievskiy.org

16 Sungai di Kabupaten Bekasi Tercemar, Masalah Pengelolaan Sampah Masih Jadi ‘PR’ Besar

Tempat pembuangan sampah ilegal tepat berada di samping Tol Cibitung-Cilincing Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Tempat pembuangan sampah ilegal tepat berada di samping Tol Cibitung-Cilincing Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi mencatat ada 16 ­aliran sungai di kawasan tersebut yang tercemar sampah. Persoalan ini merupakan bagian dari ­problematika pengelolaan sampah yang tak kunjung usai di daerah berpenduduk 3,2 juta orang tersebut.

Banyaknya aliran sungai yang tercemar sampah bukan hal baru di Kabupaten Bekasi. Tahun lalu, hampir setiap pekan ditemukan sungai yang tertutup puluhan ton sampah. Bahkan pernah ditemukan tumpukan sampah hingga sejauh satu kilometer.

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, banyaknya sungai yang tercemar sampah tidak lepas dari letak Kabupaten Bekasi yang berada di wilayah hilir. Kondisi ini diperburuk oleh ­minimnya kesadaran warga akan lingkungannya.

Alhasil, sungai yang tercemar sampah sejak di wilayah hulu, selanjutnya diperparah saat memasuki hilir hingga mencapai muara.

Baca Juga: Cek Fakta: Seorang Anak di Bekasi Dikabarkan Dibius dan Diculik OTK, Digondol Pakai Karung Bekas

”Menya­dar­kan warga agar tidak membuang sampah ke sungai, memang tidak mudah, berbulan-bulan kami edu­kasi, kami kasih sanksi dan sebagainya juga agak sulit. Di samping kita memang daerah hilir, di mana sampah dari hulu juga terbawa. Namun, berbagai langkah itu terus kami ikhtiarkan,” ucapnya.

Beberapa aliran sungai yang kerap tercemar sampah di antaranya Kali Cilemah­abang, Kali Ulu, kanal Cika­rang-Bekasi Laut hingga Cita­rum. Rata-rata, sampah yang mencemari sungai berasal dari sisa kemasan makanan hingga berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya. Tidak jarang, furnitur bekas juga dibuang ke sungai.

Dani mengakui, praktik membuang sampah masih kerap terjadi. Kendati telah diedukasi melalui berbagai gerakan kampanye, warga belum sepenuhnya sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai.

Akibatnya, Pemkab Bekasi menerapkan langkah darurat dengan menjalankan jadwal khusus untuk mengangkut sampah di sungai. Selain meng­angkut sampah di ling­kungan warga, petugas sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi ­terjun ke sungai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat