kievskiy.org

Kepada Nadiem Makarim, Bima Arya Sampaikan 4 Poin Permasalahan Soal Pendidikan di Masa Covid-19

Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua dari kanan) mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua dari kiri) memantau sistem pembelajaran jarak jauh di Kota Bogor, Kamis (30/7/2020). Bima menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi selama belajar di rumah dipraktikkan.*
Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua dari kanan) mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua dari kiri) memantau sistem pembelajaran jarak jauh di Kota Bogor, Kamis (30/7/2020). Bima menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi selama belajar di rumah dipraktikkan.* /Dok. Humas Kota Bogor

PIKIRAN RAKYAT - Akses internet, kurikulum belajar jarak jauh, kemampuan keuangan keluarga, hingga skema pembayaran pendidikan menjadi persoalan di dunia pendidikan selama masa pandemi Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat berkunjung ke sejumlah sekolah di Kota Bogor, Kamis 31 Juli 2020.

Bima Arya menyatakan, keempat poin permasalahan tersebut sering dikeluhkan masyarakat baik tenaga pendidik maupun orang tua siswa di media sosialnya atau Pemkot Bogor. Poin pertama terkait akses internet perlu menjadi perhatian.

“Di sekolah yang middle up saja ada masalah akses di siswa-siswinya, apalagi sekolah pinggiran,” ujar Bima Arya.

Baca Juga: Rayakan Hari Raya Idul Adha, Umuh Muchtar Panjatkan Doa untuk Persib

Cek Youtube Pikiran Rakyat

Persoalan kedua terkait persoalan konten dan kurikulum. Beberapa sekolah yang dikunjungi Bima dan Nadiem rata-rata memiliki pendidik yang kreatif, dan menggali berbagai macam opsi. Namun, banyak juga keluhan dari orang tua siswa atau bahkan siswa kepada pemkot jika guru-gurunya tidak kreatif.

“Bahkan, ada yang sudah lama tidak sekolah karena tidak ada kegiatan belajar mengajar meskipun melalui jarak jauh atau daring,” kata Bima.

Poin ketiga yang disampaikan Bima kepada Nadiem adalah terkait kemampuan finansial siswa. Banyak rumah tangga di Kota Bogor yang terkendala masalah ekonomi. Mereka cukup keberatan untuk membeli kuota internet. Sementara poin ke empat terkait skema pembayaran pendidikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat