kievskiy.org

Sudah Terjadi Dua Kali di Tahun Ini, Jawa Barat Kembali Alami Deflasi

Ilustrasi Gedung Sate atau Kantor Gubernur Jawa Barat: Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya beri tanggapan terkait 40 pegawai di Gedung Sate yang  terpapar Covid-19.
Ilustrasi Gedung Sate atau Kantor Gubernur Jawa Barat: Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya beri tanggapan terkait 40 pegawai di Gedung Sate yang terpapar Covid-19. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Indeks harga di Jawa Barat kembali mencatatkan deflasi (penurunan harga) yang kedua kalinya pada tahun ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menunjukkan sepanjang Juli 2020, wilayah ini mengalami deflasi 0,07% setelah sebelumnya juga deflasi 0,11% pada Mei lalu.

Kepala BPS Jabar Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan kondisi yang terjadi di wilayah ini sejalan dengan nasional yang juga mengalami deflasi 0,10%. Dengan pada Juli mengalami deflasi maka laju inflasi tahun kalender “year to date” (Januari – Juli 2020) 1,38% dan laju inflasi dari tahun ke tahun “year on year” (Juli 2020 terhadap Juli 2019) tercatat 2,21%.

“Sejak 2016, inflasi sepanjang Januari-Juli 2020 merupakan yang terendah. Sedangkan tertinggi terjadi pada 2017 yakni 2,75%,” katanya, Senin 3 Agustus 2020.

Baca Juga: Sempat Turun di Awal Kemunculan Covid-19, Kini Permintaan Rumah Sudah Mulai Meningkat

Dari tujuh kota yang dipantau, ada enam kota yang mengalami deflasi yaitu Kota Bogor 0,01%, Kota Sukabumi 0,06%, Kota Bandung 0,14%, Kota Cirebon 0,12%, Kota Bekasi 0,01%, dan Kota Depok 0,16%. Sementara Kota Tasikmalaya menjadi satu-satunya yang mengalami inflasi 0,13%.

Dipaparkan dari 11 kelompok pengeluaran, delapan diantaranya yang mengalami inflasi yakini Kelompok Pakaian & Alas Kaki 0,03%, Kelompok Perlengkapan, Peralatan & Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 0,05%, Kelompok Kesehatan 0,06%, Kelompok Transportasi 0,34%, Kelompok Rekreasi, Olahraga & Budaya 0,23%, Kelompok Pendidikan 0,34%, Kelompok Penyediaan Makanan & Minuman/ Restoran 0,17%, dan Kelompok Perawatan Pribadi & Jasa Lainnya 1,21%.

Sedangkan yang mengalami deflasi, yakni Kelompok Makanan, Minuman & Tembakau 0,85%, Kelompok Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar Rumah Tangga 0,03%, dan Kelompok Informasi, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,06%.

Baca Juga: Presiden Barcelona Jelaskan Kabar Terbaru Soal Negosiasi dengan Lautaro Martinez dan Neymar

Lebih lanjut Dyah mengatakan dari pemantauan harga barang dan jasa selama Juli 2020 tercatat beberapa komoditas mengalami kenaikan/penurunan harga dan memberikan andil inflasi/deflasi cukup siginifikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat