kievskiy.org

Jelang Lebaran, Sejumlah Komoditas Kebutuhan Bahan Pokok Merangkak Naik

ILUSTRASI kebutuhan pokok di supermarket.*
ILUSTRASI kebutuhan pokok di supermarket.* /DOK PR

PIKIRAN RAKYAT - Anggota DPR RI Komisi VI DPR RI,  Chairul Anwar,  meminta agar pemerintah berupaya lebih serius untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok, terutama menjelang hari raya Idul Fitri. Pemerintah jangan lagi menambah penderitaan masyarakat dengan membiarkan harga kebutuhan pokok meningkat.

"Masyarakat kita sudah hidup prihatin di masa covid-19 ini. Kami harap pemerintah gerak cepat untuk mengembalikan serta menahan kenaikan harga bahan pokok yang sudah merangkak naik di pasaran,” ungkap Chairul dalam pernyataannya, Jumat 15 Mei 2020.

Baca Juga: Kebutuhan Layanan Pembayaran Elektronik Berbasis Syariah Kian Meningkat

Seperti diketahui Presiden Jokowi juga menyoroti harga bahan pokok yang meningkat. Memasuki hari ke-21 puasa Ramadan tahun ini, harga bawang merah di pasar tradisional seluruh provinsi tanah air dibanderol Rp 52.250 per kg. Sejak hari pertama puasa, harga bawang merah telah naik 16,8%, padahal harga acuan bawang merah yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 32.000 per kg. 

Demikian juga harga gula juga melambung dan masih mahal. Saat ini harga gula masih berada di Rp 17.400 per kg. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gula ada di Rp12.500 per kg. 

Baca Juga: Ribuan Remaja dan Pelajar Ikuti Sanlat Daring Irma Jabar, Video Takbiran Salahsatu Kreasinya

Harga komoditas lain  juga mulai merangkak naik, seperti harga daging ayam ras segar. Berdasarkan Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga 1 kilogram daging ayam ras segar dibanderol di atas Rp 30.000. Sejak awal pertama puasa harga daging ayam telah naik 11,4%. 

Chairul menyatakan, sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan pada saat rapat dengan Komisi VI DPR RI pekan ke-3 April 2020 yang lalu, agar Kementerian Perdagangan melakukan langkah kongkrit untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Gelombang Kedua COVID-19 di Indonesia Mungkin Lebih Berbahaya, Virus Corona Ratusan Kali Bermutasi

“Kami sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan untuk dapat menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga pemerintah bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat