kievskiy.org

Supaya Tak Terjerat Resesi, Ridwan Kamil Harap dalam 3 Bulan Pertumbuhan Ekonomi Kembali Positif

Rapat tim gugus tugas percepatan dan penanganan covid-19 tingkat Cirebon, bersama tim gugus tugas percepatan dan penanganan covid-19, salah satunya membahas soal KBM tatap muka.
Rapat tim gugus tugas percepatan dan penanganan covid-19 tingkat Cirebon, bersama tim gugus tugas percepatan dan penanganan covid-19, salah satunya membahas soal KBM tatap muka. /Pikiran-Rakyat.com/Egi Septiadi

PIKIRAN RAKYAT - ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui pertumbuhan ekonomi Jawa Barat alami kontraksi yang cukup dalam yaitu minus lima pada kwartal kedua tahun 2020 ini. Oleh karena itu pihaknya terus menggenjot belanja pemerintah terutama belanja rutin yang dinilai lebih mudah.

Untuk diketahui, penyerapan anggaran belanja Jabar 2020 saat ini baru diangka 30 persen lebih sementara anggaran penanggulangan untuk Covid-19 sudah mencapai 50 persen lebih.

"Ekonomi kami berkontraksi cukup dalam ya kalau kita minus 5 Jakarta minus 10 kalau tidak salah. Pak sekda saya tugaskan mengenjot belanja pemerintah," kata dia dalam paparannya di depan Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis 6 Agustus 2020.

Baca Juga: Barcelona vs Napoli di Liga Champions: Presiden Blaugrana Pastikan Tidak Akan Jual Pemain Mudanya

Menurut dia, terdapat empat penggerak ekonomi. Namun tiga di antaranya saat ini tengah padam.

"Ekonomi itu kan apinya ada 4, yaitu investasi, export, daya beli, dan belanja pemerintah. ke3 nya sudah padam. Jadi kalau ke empatnya (belanja pemerintah) slow dan padam, enggak ada yang gerak. Itulah kenapa belanja kita push," ujar dia.

Tapi problemnya, lanjut Ridwan, mayoritas belanja pemerintah harus melalui lelang. Belanja melalui lelang tidak bisa langsung bayar, karena pemerintah biasanya meminta kontraktor mengerjakan dulu kegiatan untuk kemudian membayarnya setelah pekerjaan selesai.

Baca Juga: Apa itu Amonium Nitrat? Senyawa Kimia yang Jadi Sumber Ledakan Kota Beirut, Libanon

"Makanya bayar-bayar rata-rata di Oktober November Desember," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat