kievskiy.org

Polemik Takhta Kesultanan Kasepuhan, Keraton: Masa Lalu Jadi Hikmah, Mari Guyub Jaga Warisan Leluhur

Keraton Kasepuhan Cirebon.
Keraton Kasepuhan Cirebon. /Dok. Pikiran-Rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT - Bentuk penolakan terkait penobatan Sultan Sepuh ke XV Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat, PR Luqman Zulkaedin terus hadir. Kali ini datang dari Putra Cilacap Alumni dan Muhibin Pesantren Benda Kerep Cirebon.

Penolakan itu dilakukan dalam bentuk video, di mana dalam video tersebut mereka mengatasnamakan Putra Cilacap Alumni dan Muhibin Benda Kerep Cirebon, pihaknya menolak dinobatkannya Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Sepuh ke XV di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Serta mendukung gerakan sepuh benda kerep dan para putranya, serta menuntut pengembalian posisi Sultan Sepuh kepada yang berhak zuriah kanjeng sunan gunung jati.

Baca Juga: India Tembus 3 Juta Pasien Covid-19, Update Virus Corona di Dunia Minggu 23 Agustus 2020

Dikarenakan Luqman Zulkaedin sendiri tidak bernasab kepada Kanjeng sunan Gunung Jati.

Salah satu warga Benda Kerep, Kang Mais, mengatakan, dirinya jelas menolak adanya jumenengan terkait Sultan Sepuh ke XV, karena bukan keturunan Kanjeng Sunan Gunung Jati.

"Kala itu terjadi kegaduhan di Keraton di Cirebon, Belanda mengmabil alih dan memilih sultan sendiri untuk menjadi Sultan pilihannya, sehingga sampai sekarang garis keturunannya bukan keturunan kanjeng sunan secara langsung," katanya saat dikonfirmasi via telpon.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMD Agustus 2020, Bank BJB Buka 5 Posisi untuk Lulusan S1 dan S2

Dirinya menambahkan Indonesia sudah merdeka, sehingga tidak ada lagi kekuasan yang dipelopori oleh bangsa asing yang harus dipertahankan di Bumi Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat