/photo/2023/07/03/3869499864.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Puluhan warga di Blok Gunung Haur, Kelurahan Sinangkasih, Kabupaten Majalengka alami kesulitan air bersih sejak memasuki musim kemarau, karena debit mata air yang ada di wilayahnya menyusut drastis.
Untuk memperoleh air satu jerigen saja harus menunggu cukup lama karena air mengalir kecil, hingga air sulit dialirkan melalui selang plastik (pipa plastik). Bak penampungan yang biasa didistribusikan ke sejumlah rumah juga menyusut tajam.
Oco salah seorang warga Blok Gunung Haur menyebutkan, saat ini untuk mendapatkan air dari satu-satunya sumber mata air di lereng Gunung Haur warga harus bergiliran menampung air yang dialirkan dari pipa plastik.
Satu keluarga dengan bak penampungan ukuran 1 meter x 1 meter harus menunggu berjam-jam agar bisa penuh. Setelah penuh baru warga lainnya mendapat giliran mengisi bak mandi untuk kebutuhan keluarganya.
“Kalau kemaraunya panjang ya sering kali kesulitan air bersih, warga bisa turun ke bawah ke tetangga kampung untuk mencari air yang jaraknya sekira 1 kilometer,” ujar Oco.
Menurutnya warga biasa mengambil air dengan jerigen pada saat kemarau panjang, atau warga setempat menyebutnya ngangsu cai.
Hal senada disampaikan Nana yang di rumahnya memeiliki lima anggota keluarga. Ketika kesulitan air dia akan mengambil air ke Bumi Perkemahan menggunakan jerigen yang diangkut dengan sepeda motor.
Makanya dia di rumahnya menyediakan lebih dari 6 jerigen di samping bak mandi untuk menyimpan cadangan air.