PIKIRAN RAKYAT - Angka stunting di Kabupaten Majalengka masih menyisakan angka 3.011 anak. Pemerintah pun mengupayakan melalui orangtua asuh untuk mendorong menurunkan angka tersebut.
Wakil Bupati Majalengka yang juga Ketua Penurunan Angka Stunting Kabupaten Majalengka Tarsono D Mardiana mengatakan, upaya orangtua asuh diharapkan bisa efektif. Pasalnya, setiap orang akan memiliki tanggung jawab terhadap anak asuhnya secara langsung.
Upaya penurunan angka stunting ini turut dilakukan dengan kerja sama Dinas Kesehatan bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB lewat pemberian makanan tambahan serta edukasi. Selain itu, setiap Kepala OPD dan Kepala Daerah turut menangani beberapa anak secara langsung.
“Misalnya saja saya menjadi bapak asuh dari 20 anak penderita stunting, kepala OPD masing-masing punya belasan anak asuh. Kami harap dengan begitu penurunan kasus akan lebih cepat,” ungkap Wakil Bupati Tarsono di acara Silaturahmi dan Kerja Daerah ICMI Orda Majalengka pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Baca Juga: Ada Risiko Stunting bagi Anak yang Tumbuh Kembangnya Terganggu, Perhatikan Pola Asuh
Menrutnya, berdasarkan data hasil pelaksanaan Bulan Penimbangan Balita Tahun 2023, Kabupaten Majalengka masih memiliki sebanyak 3.011 anak balita penderita stunting. Jumlah tersebut angka real yang nama, alamat hingga orangtuanya tercatat di tim penanganan stunting.
“Data ini benar-benar riil, nama anak, usia anak, nama orangtua, dan alamatnya tercatat dengan jelas. Dengan data yang akurat tersebut, penanganan akan lebih mudah,” kata Wakil Bupati yang menargetkan penurunan menjadi 14 persen.
Tarsono berpendapat, bagaimana mungkin kecerdasan anak dan SDM yang tinggi bisa dicapai ketika pertumbuhan balita kurang baik.
Pemerintah juga tidak hanya melakukan penanganan kasus yang sudah terjadi, tapi latar belakang yang menyebabkan stunting juga ditangani. Mulai kondisi kehamilan dan kelahiran bayi yang dikandung.