kievskiy.org

AIDS Mengancam karena Banyak ODHIV di Jabar Ogah Minum ARV, Penularan Dikhawatirkan Terus Bertambah

Ilustrasi pengidap HIV AIDS.
Ilustrasi pengidap HIV AIDS. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah orang dengan HIV/AIDS di Jawa Barat (Jabar) masih belum menunjukkan kabar positif. Pasalnya, angka temuan kasus baru tahun 2023 di Jabar diperkirakan jauh lebih banyak dari tahun 2022.

Pada 2023, temuan kasus baru mencapai 4.780 dari 446.371. Pengetesan dilakukan kepada populasi kunci seperti wanita penjaja seksual, waria, penasun, dan ibu hamil selama kurun waktu Januari hingga Juni 2023. Sementara tahun 2022, kasus baru mencapai 8.420 kasus baru.

Tak hanya dari sisi temuan baru, ODHIV mayoritas enggan menjalani pengobatan rutin dengan meminum ARV meski diberikan cuma-cuma seumur hidup. Hal itu berpotensi penularan yang lebih luas dan mengarah pada AIDS yang akan menurunkan kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: Mahasiswi UI Tagih Janji Anies Baswedan soal Pengembalian TKD PNS, Begini Respons Pj Heru Budi

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Jawa Barat, jumlah ODHIV baru yang menjalani pengobatan hanya 2.784 orang. Sisanya tidak menjalani pengobatan.

Saat ini jumlah ODHIV di Jabar hingga saat ini sebanyak 64.725 orang sedangkan pengidap AIDS sebanyak 14.639 orang hingga Juni 2023. Kebanyakan ODHIV maupun pengidap AIDS merupakan laki-laki dengan usia produktif.

Hal itu mengemuka dalam diskusi kemitraan dengan sektor swasta Provinsi Jawa barat dalam upaya penanggulangan HIV AIDS di tempat kerja, di Kota Bandung, pada Selasa, 29 Agustus 2023.

Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Jawa Barat, Yudi Koharudin mengatakan, secara peta nasional HIV AIDS, Jabar merupakan wilayah dengan warna merah pekat.

Baca Juga: Menkes Ramal Anggaran Belanja BPJS Kesehatan Meningkat Dampak Polusi Udara

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat