/photo/2020/08/20/3463276887.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Wakil Direktur RSUD dr Soekardjo, Nendi Riswandi mengatakan, pihaknya telah menyerahkan usulan pembiayaan insentif untuk petugas pemulasaraan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya. Menurut dia, pencairan insentif itu hanya tinggal menunggu keputusan dari Pemkot Tasikmalaya.
"Usulan sudah kita serahkan, tinggal tunggu putusan, baru bisa dicairkan," kata dia ketika dikonfirmasi, Selasa 1 September 2020.
Nendi mengatakan, awalnya pembayaran insentif petugas pemulasaraan itu akan ditanggung RSUD dr Soekardjo. Namun, anggaran untuk membayar insentif petugas pemulasaraan belum cair dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sehingga pihak RSUD belum bisa membayarkan.
Baca Juga: Jadwal Live Streaming Mola TV UEFA Nations League 2020 Mulai 3-6 September 2020
Apalagi kata dia, dalam skema pembiayaan insentif dari Kemenkes tidak ada alokasi untuk petugas pemulasaraan. Karena itu, pihak rumah sakit berencana mengambil anggaran dari klaim pembayaran perawatan pasien Covid-19.
"Tapi kan itu masuknya ke pendapatan rumah sakit secara umum. Makanya setelah berdiskusi, akhirnya anggaran akan ditanggung Pemkot," kata dia.
Nendi mengatakan, besaran insentif untuk petugas pemulasaraan yang diusulkan ke Pemkot Tasikmalaya sekira Rp2,5 juta per orang per bulan. Namun besaran angka itu belum bersifat final, lantaran akan disesuaikan dengan kondisi keuangan Pemkot Tasikmalaya.
Baca Juga: Tunggu Hasil Tracing Dinas Kesehatan, 75 Kios di Pasar Baru Bandung Ditutup Selama 4 Hari
"Kita tinggal tunggu saja," katanya.