kievskiy.org

Soal KBM Tatap Muka di Sekolah, Ridwan Kamil: Agar Adil, Harus Penuhi 3 Syarat, Parameternya Terukur

Dokumentasi. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin rapat koordinasi mingguan Gugus Tugas Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa 25 Agustus 2020.
Dokumentasi. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin rapat koordinasi mingguan Gugus Tugas Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa 25 Agustus 2020. /DOK. PEMPROV HUMAS JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil, menegaskan pihaknya membuat keputusan berdasarkan parameter yang terukur.

Hal itu termasuk pada keputusan membuka kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di tengah pandemi.

"Kita harus adil ya, jadi kalau ada desa tidak ada kasus Covid-19 selama enam bulan, kemudian tidak ada sinyal terus kita suruh dia online dengan pola yang sama di daerah yang padat itu kan tidak adil.

Baca Juga: Pilih Tak Perpanjang PSBB agar Terhindar Resesi, Tri Rismaharini: Nanti Pelaku Usaha Gulung Tikar

Maka kita beri tiga salah satu daerah dengan tiga syarat yaitu sudah hijau, kedua gurunya harus sudah di swab, ketiga protokol 3M disiapkan," ujar Ridwan pada jumpa pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu 2 September 2020.

Diakui Ridwan, meski ada daerah yang menyatakan siap, namun ketika diteliti kembali akhirnya tidak jadi membuka KBM secara tatap muka.

"Ini ada contoh yang sudah siap tapi tidak jadi ya itu di Cimahi juga di Majalengka karena guru-gurunya ternyata positif ya.

Baca Juga: Kesembuhan Covid-19 di Jabar Masuk yang Terendah di Indonesia, Ridwan Kamil: Mayoritas di Bodebek

Contoh Cimahi melaporkan dari 3.000 yang akan dites, baru 200-an sekian yang dites sudah ada 13 guru yang terpapar positif maka rencana Cimahi di zona hijaunya itu kita batalkan," ucap Ridwan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat