kievskiy.org

Cuaca Ekstrem Picu Pergerakan Tanah di Parakansalak Sukabumi, Retakan Muncul di Ruas Jalan

Pergerakan tanah dilaporkan terjadi di Kampung Bojonggaling, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Retakan-retakan tanah mulai muncul di ruas jalan Kabupaten Sukabumi. Pergerakan tanah pertama kali dilaporkan terjadi pada Selasa, 10 Oktober 2023 sekira pukul 8.30 WIB.
Pergerakan tanah dilaporkan terjadi di Kampung Bojonggaling, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Retakan-retakan tanah mulai muncul di ruas jalan Kabupaten Sukabumi. Pergerakan tanah pertama kali dilaporkan terjadi pada Selasa, 10 Oktober 2023 sekira pukul 8.30 WIB. /BPBD Kabupaten Sukabumi

PIKIRAN RAKYAT - Bencana pergerakan tanah dilaporkan terjadi di Kampung Bojonggaling, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Retakan-retakan tanah mulai muncul di ruas jalan Kabupaten Sukabumi.

Retakan itu juga dikhawatirkan semakin melebar dan mengancam kawasan permukiman masyarakat. Aparat setempat juga sudah memasang spanduk imbauan waspada.

Berdasarkan informasi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, pergerakan tanah pertama kali dilaporkan terjadi pada Selasa, 10 Oktober 2023 lalu sekira 8.30 WIB.

Semula hanya muncul retakan kecil. Namun semakin hari retakan muncul semakin memanjang. Warga yang khawatir melapor ke aparat desa setempat.

Baca Juga: Mayat Lansia Ditemukan Mengambang di Sungai Cimandiri Sukabumi, Terungkap Identitasnya

“Cuaca ekstrem menyebabkan pergerakan tanah di Parakansalak. Pantauan terakhir dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parakansalak, pergerakan tanah itu menimbulkan retakan pada jalan kabupaten sepanjang kurang lebih 10 meter, dengan lebar sekitar satu meter, dan tinggi empat meter. Spanduk imbauan juga sudah dipasang agar warga dan masyarakat yang melintas waspada,” kata Petugas Pusdalops PB BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, Kamis, 12 Oktober 2023.

Menurut Sandra, P2BK Parakansalak sampai saat ini masih terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan, serta pihak terkait lainnya, untuk melakukan penanganan. Sandra menyebut, untuk penanganan sementara, dibutuhkan beronjong guna menahan pergerakan tanah agar tidak terus meluas. Masyarakat sekitar juga diminta waspada akan dampak pergerakan tanah.

“Untuk saat ini tidak ada imbauan kepada masyarakat setempat untuk mengungsi. Hanya diberi imbauan untuk siaga dan waspada saja. Apabila kembali muncul retakan dan gejala-gejala bencana lainnya, masyarakat diminta segera melapor kepada aparat setempat atau ke petugas kami di lapangan agar bisa segera dilakukan penanganan,” ujar Sandra memungkasi.

Spanduk imbauan dipasang usai muncul retakan-retakan tanah di ruas jalan Kabupaten Sukabumi. Pergerakan tanah pertama kali dilaporkan terjadi pada Selasa, 10 Oktober 2023 sekira pukul 8.30 WIB.
Spanduk imbauan dipasang usai muncul retakan-retakan tanah di ruas jalan Kabupaten Sukabumi. Pergerakan tanah pertama kali dilaporkan terjadi pada Selasa, 10 Oktober 2023 sekira pukul 8.30 WIB.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat