kievskiy.org

Siswa SDN Bantargebang Sukabumi Berbulan-bulan Belajar di Tenda Darurat Akibat Gedung Sekolah Rusak Parah

Puluhan siswa SDN Bantargebang di Kampung Ciwaru, Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi terpaksa belajar di tenda darurat. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama lima bulan.
Puluhan siswa SDN Bantargebang di Kampung Ciwaru, Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi terpaksa belajar di tenda darurat. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama lima bulan. /Pikiran Rakyat/Herlan Heryadie

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan siswa SDN Bantargebang di Kampung Ciwaru, Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi terpaksa belajar di tenda darurat. Bangunan gedung sekolah yang rusak parah sejak beberapa bulan terakhir, memaksa kepala sekolah dan guru-guru bersama komite sekolah memutuskan untuk membangun kelas untuk kegiatan belajar mengajar dari terpal yang melindungi murid dari terik panas matahari.

Kepala SDN Bantargebang, Edi Suhaedi mengatakan, tenda darurat dibangun untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran takut guru dan siswa yang sedang beraktivitas tertimpa material bangunan yang sudah rusak parah. Edi menyebut kondisi gedung sekolah yang rusak parah sudah terjadi sejak lima bulan ke belakang.

"Karena ruang kelasnya tidak layak, dikhawatiran ada anak yang tertimpa atap runtuh. Dan dimungkinkan kalau kejadian ada korban guru dan pihak sekolah yang disalahkan," kata Edi, Senin, 30 Oktober 2023.

Baca Juga: Penganiaya Dokter Gigi di Bandung akan Diperiksa Kejiwaanya di RS Sartika Asih

Siswa Tertimpa Material Bangunan

Kejadian siswa tertimpa material bangunan tersebut pernah terjadi di SDN Bantargebang. Walaupun tidak mengalami cedera berat, tetapi kejadian tersebut sempat menimbulkan rasa was-was pihak sekolah untuk tetap melakukan KBM di ruangan kelas yang rusak dan hampir roboh.

"Ada empat ruang kelas di sekolah ini yang memiliki kondisi rusak memprihatinkan. Ruang kelas III hingga kelas VI sudah tidak layak untuk ditempati hingga pelajar kelas IV dan V terpaksa diungsikan untuk belajar di ruas perpustakaan," ujar Edi.

Upaya untuk meminta perbaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi pun telah diajukan oleh Edi, tetapi hingga saat ini belum terealisasi. Bangunan sekolah yang dibuat pada tahun 2009 tersebut hingga sekarang belum pernah menerima bantuan untuk pemeliharaan ataupun perbaikan.

Salah satu siswa kelas VI, Luki (12), mengharapkan adanya pembangunan kelas untuk menunjang KBM di SDN Bantargebang. Ia bersama teman-temannya tidak nyaman belajar di tenda darurat.

"Dari bulan Juli belajar di tenda darurat. Panas dan tidak nyaman. Harapannya ingin dibangun sekolahnya," kata Luki.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat