/photo/2023/11/23/3062854709.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Ribuan buruh di Kabupaten Majalengka kembali melakukan aksi demo menuntut penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Majalengka sesuai yang direkomendasikan Bupati Majalengka sebesar Rp2.503.646 berdasarkan rapat pleno Dewan Pengupahan pada 23 November 2023 lalu.
Aksi yang mereka lakukan pada Rabu, 29 November 2023 sempat memacetkan arus lalu lintas di ruas Jalan Cirebon–Bandung selama hampir 2 jam, karena seluruh badan jalan dipergunakan para buruh.
Mereka menyisir setiap buruh yang ada pabrik-pabrik untuk keluar dan mengikuti aksi turun ke jalan. Dua gerbang perusahaan PT PGA di Desa Beusi, Kecamatan Ligung serta PT Delta di Kecamatan Sumberjaya sempat rusak karena diduga didobrak.
Semula aksi demo hanya akan dilakukan oleh perwakilan dari tiap pabrik dengan jumlah terbatas. Namun, ternyata buruh lainnya meminta semua buruh bisa terjun bersama melakukan aksi untuk menuntut agar UMK Majalengka disetujui Gubernur sesuai pengajuan yang direkomendasikan Bupati Majalengka atau yang disepakati bersama buruh.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka Dinilai Rumit, Guru di Majalengka Mengaku Ingin Cepat Pensiun
Padahal buruh yang ada di setiap pabrik diliburkan sementara karena khawatir muncul aksi sweeping, sehingga yang ada di pabrik–pabrik hanyalah tenaga administrasi.
“Semua pabrik hari ini (Rabu, 29 November 2023) diliburkan, pemberitahuan libur kemarin. Saya juga libur,” ujar seorang buruh di sebuah perusahaan di Ligung.
Para buruh ini semula melakukan orasi di kawasan Jatiwangi Square, Kecamatan Jatiwangi sekira pukul 10.00 WIB, dari sana melanjutkan aksinya ke wilayah Sumberjaya melakukan konvoi kendaraan sepeda motor dan mobil hingga sempat menutup pintu masuk dan pintu keluar Tol Sumberjaya.
Sorenya para buruh kembali melakukan orasi di Bundaran Kadipaten, arus lalu lintas di perempatan Majalengka–Kertajati, Cirebon-Bandung, dan sebaliknya lumpuh total karena jalan dikuasai oleh buruh.