PIKIRAN RAKYAT - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat mencatat, dari jumlah 4.980 BUMDes di Jawa Barat yang omzetnya di atas 200 juta pertahun baru sekitar 7% atau sekitar 200-300 BUMDes.
Dengan demikian Pemprov Jabar bekerja sama dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi memfasilitasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mempromosikan usaha mereka melalui media sosial dan melalui situs atau website khusus produk BUMDes. Rencananya kerja sama tersebut akan efektif awal Oktober mendatang.
Kepala DInas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar Bambang Tirtoyuliono mengatakan, pihaknya saat ini tengah meninvetarisir BUMDes yang sudah mengajukan pada pemrov Jabar maupun Kementerian Desa. untuk Promosi Produk BUMDes.
Baca Juga: [UPDATE] Kasus Virus Corona Indonesia per 23 September 2020, Tembus Rekor 4.465 Pasien Covid-19 Baru
“Syaratnya gampang, pemohon melampirkan nama dan logo BUMDes dalam bentuk JPEG, jabatan di BUMDes, foto Produk Unggulan, profil BUMDes serta deskripsi singkat produk unggulan,” tutur dia Rabu 23 September 2020.
Diakui Bambang, upaya tersebut untuk mendongkrak ekonomi BUMDes, di mana kondisi pandemic sekarang sudah mengganggu kondisi ekonomi bahkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Sampai (minus) -5,9.
Bambang menuturkan, dilihat dari wilayah administrasi, Jawa Barat itu memiliki 5.312 Desa sedangkan Kelurahan ada 645 Kelurahan. Artinya proporsi Desa itu jauh lebih banyak dengan posisi jumlah desa yang sangat banyak. Jumlah penduduk yang domisili di desa juga banyak dibanding di perkotaan yang nampaknya bisa diandalkan.
Baca Juga: Aktor Jepang Takashi Fujiki Tutup Usia, Polisi Sebut Pemain Kamen Rider Meninggal Dunia Bunuh Diri
Saat ini, kata Bambang, BUMDes di Jawa Barat sebanyak 4.890 BUMDes artinya sedikit lagi yang belum punya BUMDes. Memang diakui bahwa dari 4.890 BUMDes Itu yang omzetnya di atas 200 juta pertahun baru sekitar 7% atau sekitar 200-300 BUMDes.