kievskiy.org

Sulitnya Dapat Pekerjaan di Jawa Barat, Kesenjangan Keterampilan Jadi Sorotan

Ilustrasi. Lapangan pekerjaan.
Ilustrasi. Lapangan pekerjaan. /Pixabay/Gerd Altmann

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Teppy Wawan Dharmawan tidak memungkiri saat ini orang sulit mendapatkan pekerjaan terlebih di Jabar. Untuk diketahui saat ini di Jabar arus migrasi cukup tinggi. Salah satu faktor yang mendorong banyaknya orang yang bermigrasi ke Jawa Barat karena upahnya yang cukup tinggi.

“Bisa kita ambil contoh di Karawang yang mana menjadi salah satu kabupaten di Jabar dengan tingkat pengangguran tertinggi, setelah kami telusuri ternyata sebagian besar warga yang bekerja justru berasal dari luar Karawang. Hal ini tentunya menyebabkan semakin tingginya persaingan bagi warga asli di Karawang karena pesaingnya bukan sesama warga Karawang lagi, melainkan se-Jabar, bahkan se-Indonesia,” tuturnya Senin, 18 Maret 2024.

Adapun penyebab gap lapangan kerja makin lebar adalah terjadinya kesenjangan keterampilan. Persaingan yang tinggi menyebabkan pemberi kerja menyeleksi dengan lebih teliti, ditambah saat ini di tengah era disrupsi. Perkembangan teknologi telah menyebabkan otomatisasi beberapa pekerjaan sehingga memunculkan kebutuhan terhadap keterampilan-keterampilan baru.

Teppy pun menyarankan para pencari kerja untuk meningkatkan keterampilan mereka dengan mengikuti pelatihan atau pendidikan. Apabila hanya mengandalkan ilmu atau keterampilan yang didapatkan di bangku sekolah/kuliah tentu masih sangat kurang untuk dapat bersaing di era saat ini.

“Tentunya pemerintah pun memegang peran penting, dalam hal ini pemerintah perlu menyediakan program-program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini,” ujarnya.

Terkait sektor informal seperti UMKM yang menjadi andalan untuk menampung dan menciptakan lapangan kerja, Teppy menuturkan, UMKM di Jabar merupakan yang terbanyak di Indonesia saat ini.

Berdasarkan Opendatajabar, disebutkan bahwa terdapat 7 juta UMKM Jawa Barat pada tahun 2023, dengan jumlah tertinggi di Kabupaten Bogor yaitu 570.943 UMKM. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov Jabar dalam meningkatkan minat kewirausahaan adalah dengan telah disahkannya Perda No 6 Tahun 2019 tentang kewirausahaan daerah.

“Tentunya dengan jumlah UMKM yang banyak tersebut maka jenis lapangan pekerjaan yang ditawarkan pun semakin banyak. Selain itu, juga keterampilan yang dibutuhkan tidak se-strict dengan kebutuhan industri-industri besar,” ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat