kievskiy.org

Kebakaran Ratusan Kios di Pasar Cipunagara Subang, Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Pasar Cipunagara Kabupaten Subang, Kamis, 28 Maret 2024 malam lalu. Kebakaran itu menghanguskan ratusan kios dan menimbulkan kerugian miliaran rupiah.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Pasar Cipunagara Kabupaten Subang, Kamis, 28 Maret 2024 malam lalu. Kebakaran itu menghanguskan ratusan kios dan menimbulkan kerugian miliaran rupiah. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan kios di Pasar Cipunagara, Desa Tanjung, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang mengalami kebakaran, Kamis, 28 Maret 2024 malam. Penyebab kebakaran itu diduga berawal dari korsleting listrik dari salah satu kios.

Kepala Desa Tanjung, Sunaryo memperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah. "Ada sekitar 120-150 kios yang terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Ini baru pertama kali terjadi," katanya, Jumat, 29 Maret 2024.

Menurut informasi yang dihimpun Kontributor Pikiran Rakyat Hilmi Abdul Halim, kebakaran pertama kali diketahui oleh warga pada pukul 20.00 WIB. Pada saat itu, sebagian warga masih ada yang masih menjalankan salat tarawih.

Oleh karena itu, suasana di pasar diduga cukup sepi pengunjung maupun pedagang. Warga pun baru mengetahui kebakaran setelah api berkobar cukup besar di salah satu kios yang berada di kawasan belakang pasar.

Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas terkait. “Api awalnya dari atap salah satu kios di belakang pasar. Kejadiannya sekitar satu setengah jam (sebelum kebakaran) itu ada korsleting listrik,” kata Sunaryo.

Warga yang kebetulan berada di lokasi sempat berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Namun, api diduga lebih cepat membakar material bangunan lain di dekatnya sehingga warga tak mampu memadamkannya.

Api diduga cepat membesar karena sebagian besar kios berisi pakaian sehingga mudah terbakar dalam kebakaran itu. Keterlambatan informasi juga membuat banyak pedagang tidak bisa menyelamatkan barang dagangannya.

Padahal, para pedagang itu mulai mempersiapkan dagangannya untuk menyambut lebaran karena penjualan pakaian biasanya meningkat. Namun, para pedagang itu pun harus kehilangan kesempatan itu bahkan malah menanggung kerugian besar.

"Sepengetahuan saya (kebakaran seperti) ini baru pertama kali terjadi di Pasar Cipunagara,” ujar Sunaryo. Selain itu, pengelola pasar diduga tidak mempersiapkan penanganan kebakaran dengan mengedukasi pedagang dan menyediakan alat pemadam ringan yang memadai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat