kievskiy.org

Bukannya Cuan Jelang Lebaran, Pasar Tradisional di Subang Sepi Pembeli Beberapa Tahun Terakhir

Suasana pertokoan di Pasar Pabuaran Kabupaten Subang cukup lengang pada Kamis, 4 April 2024. Para pedagang mengeluhkan tingkat kunjungan masih sepi meskipun mendekati Idul Fitri.
Suasana pertokoan di Pasar Pabuaran Kabupaten Subang cukup lengang pada Kamis, 4 April 2024. Para pedagang mengeluhkan tingkat kunjungan masih sepi meskipun mendekati Idul Fitri. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim

PIKIRAN RAKYAT - Kunjungan ke pasar-pasar tradisional di Kabupaten Subang masih relatif sepi menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024. Padahal, Lebaran biasanya menjadi momentum untuk berbelanja pakaian dan kebutuhan lainnya.

Kondisi itu dikeluhkan para pedagang pakaian dan aksesoris di Pasar Pabuaran. 

“Sudah beberapa kali Lebaran ini sepi, semakin ke sini malah semakin berkurang pembelinya,” kata salah seorang pedagang, Ade, Kamis, 4 April 2024.

Jika dibandingkan awal dekade 2000-2010, tingkat kunjungan ke Pasar Pabuaran diakui berkurang drastis. Apalagi di pengujung Ramadhan seperti sekarang, para pembeli biasanya akan memadati pasar untuk berbelanja pakaian dan kebutuhan pokok.

Menurut Ade, penurunan pengunjung ke pasar dipengaruhi fenomena belanja daring (online) melalui lokapasar (marketplace) dan toko online. Alhasil, banyak di antara warga yang tidak perlu datang langsung ke pasar untuk membeli suatu barang.

Selain itu, pasar tradisional saat ini tersaingi oleh toko-toko yang beroperasi di luar atau di sekitar kawasan pasar. Toko-toko yang menjual pakaian hingga sayuran di luar pasar dianggap lebih mudah diakses oleh pembeli.

Fenomena itu malah diikuti oleh para pedagang di dalam pasar untuk pindah berdagang di luar pasar. Akibatnya, hampir 50% kios yang ada di Pasar Pabuaran sudah tidak beroperasi atau tutup.

“Pedagang yang tidak laku jualan di pasar memilih pindah jualannya ke luar (pasar). Ada yang sewa toko di pinggir jalan atau bangun toko baru,” kata Ade. 

Pedagang yang tutup dan pindah dari pasar itu rata-rata pedagang pakaian atau barang-barang kebutuhan sekunder-tersier.

Selain itu, kondisi bangunan di pasar-pasar tradisional saat ini terlihat mengalami kerusakan. Tak hanya mengurangi keindahan, kerusakan itu juga mengganggu kenyamanan bahkan mengancam keselamatan pengunjung dan pedagangnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat