kievskiy.org

WFH Kurang Diminati, Mayoritas ASN Bekasi Lebih Pilih Ngantor

Ilustrasi ASN.
Ilustrasi ASN. /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Kebijakan pemerintah yang membolehkan aparatur sipil negara untuk work from home (WFH) rupanya kurang diminati di Kabupaten Bekasi. Para pegawai lebih memilih masuk kantor dibanding menambah jatah ‘liburan’ di kampung halaman.

Dari dua hari kuota yang diperbolehkan, yakni 16-17 April 2024, tercatat hanya 257 pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi yang menjalani WFH. Sisanya, lebih dari 90 persen pegawai memilih masuk kantor sesuai jadwal yang ditetapkan semula, yakni Selasa 16 April 2024 lalu.

“Berdasarkan hasil laporan yang masuk rupanya lebih banyak pegawai yang memilih masuk kantor. Saya cek juga ke beberapa kantor organisasi perangkat daerah hingga ke kecamatan, para pegawai sudah masuk seperti biasa. Begitu pun saat halal bi halal, penuh. Ini tentu kepatuhan yang wajib diapresiasi,” kata Penjabat Bupati Dani Ramdan pada Rabu 17 April 2024.

Dani mengatakan bahwa Pemkab Bekasi sebenarnya turut mengikuti arahan pemerintah pusat untuk memfasilitasi ASN untuk menjalankan WFH. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi beban lalu lintas akibat membludaknya pemudik pada arus balik.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyalami para ASN dalam halal bihalal di lingkungan Pemkab Bekasi, Selasa 16 April 2024.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyalami para ASN dalam halal bihalal di lingkungan Pemkab Bekasi, Selasa 16 April 2024.

Mekanisme WFH

Mekanisme WFH ini diberlakukan di setiap OPD dengan kuota 50 persen dari total pegawai, kecuali mereka yang bertugas di sektor pelayanan publik.

“Namun rupanya hanya 257 orang yang WFH atau jika di rata-rata di setiap OPD itu kurang dari 10 persen. Itu pun tidak seluruhnya WFH tapi memang yang sudah mengajukan cuti dari awal. Jadi lebih banyak yang masuk kantor,” ucap dia.

Dani menilai, selain kepatuhan, minimnya pegawai yang WFH karena banyak di antara mereka yang telah lebih dulu pulang sehingga tidak terjebak kemacetan para arus balik. Sehingga dari pada menyelesaikan pekerjaan di rumah lebih baik masuk kantor.

“Karena kan di rumah juga tetap ada target kinerja yang harus dikerjakan sehingga lebih memilih masuk kerja. Kemudian kan kalau hari pertama tidak masuk kerja setelah lebaran, melewatkan halal bi halal, nanti silaturahminya seorang diri, jadi mungkin kebersamaannya kurang terasa,” ucap dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat