PIKIRAN RAKYAT - Beberapa warga penyintas gempa bumi di Kabupaten Cianjur masih terlihat beraktivitas di tenda. Bahkan beberapa di antaranya tinggal di hunian darurat yang beratapkan terpal tersebut. Tak sedikit juga ditemui beberapa warga yang melahirkan di dalam tenda tersebut.
Seorang ibu yang melahirkan di tenda dua bulan lalu, Neng Malasari (18) mengatakan sangat merasa bosan tinggal di tenda yang hampir dua tahun.
"Tinggal di sini sering sakit, gatal-gatal, panas juga batuk. Diobatin juga pakai ramuan dari orang tua," kata Malasari dikonfirmasi Pikiran-Rakyat.com.
Hingga saat ini, ia mengaku sedang tinggal bersama enam orang keluarga lain di tenda, meskipun rasa khawatir sering mengganggu.
"Waktu hamil itu kejadian sesudah gempa, alhamdulillah kandungan normal," katanya.
Senada dikatakan, Laelasari Warga Kampung Padaruum, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Sejak gempa bumi mengguncang, dia tinggal di tenda bersama suami dan anakanya.
"Ya belum ada bantuan untuk rumah, jadi terpaksa tinggal di hunian darurat. Waktu melahirkan juga di tenda," katanya.
Meski khawatir dengan kondisi kandungan, tetapi keluarga tidak bisa berbuat banyak.
"Ya paling ada dari puskesmas ke sini ngecek, dan baru kali ini ada dari Pak Wabup datang ke sini," katanya.