/photo/2024/05/15/1164879479.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kecelakaan bus Trans Putera Fajar di Jalan Raya Ciater Kabupaten Subang tak hanya menewaskan 10 penumpang yang terdiri dari siswa dan guru SMK Lingga Kencana Kota Depok. Seorang pengendara sepeda motor turut menjadi korban jiwa.
Korban bernama Raka Komara (23) itu merupakan warga lokal di Kabupaten Subang. Kepergiannya dengan cara yang tragis menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga seperti diungkapkan ayah korban, Abdul Rofiq.
Menurutnya, korban adalah sosok anak yang rajin dan penurut tapi setelah lulus sekolah belum juga dapat pekerjaan.
“Kalau tidak ada kerjaan terus, dia bilang mau kerja ke Jepang,” kata sang ayah, Rabu, 15 Mei 2024.
Abdul mengaku sangat terkesan dengan kegigihan sang anak untuk segera mendapat pekerjaan. Menurut para kerabat, keberadaan korban di lokasi kecelakaan, Sabtu, 11 Mei 2024 malam, diketahui untuk belajar bisnis nasi goreng kepada temannya.
Raka kabarnya ingin belajar memasak nasi goreng kepada temannya bernama Sopiyan yang sudah terlebih dahulu membuka usaha nasi goreng di wilayah Ciater. Nantinya, ia berencana membuka bisnis yang sama setelah cukup mahir memasak nasi goreng.
Namun, cita-cita tersebut tak pernah terwujud karena Raka dan temannya ikut tertabrak bus pariwisata yang melaju dari arah Tangkuban Perahu.
“Raka meninggal di lokasi. Sementara itu, Sopiyan terpental ke kebun teh dan sekarang masih dirawat di rumah sakit karena patah tulang,” katanya.
Selain menimbulkan korban jiwa, kecelakaan tersebut juga melukai 53 orang dari penumpang bus maupun pengguna jalan yang lain. Belum lagi, efek traumatis yang dialami pemilik warung di dekat tempat kejadian perkara.
Belum berani buka
Aan, seorang pemilik warung nasi di depan TKP mengaku belum berani buka kembali setelah kecelakaan tersebut. Ia beralasan, masih terbayang-bayang kondisi korban yang bergelimpangan di sekitar warung miliknya.