kievskiy.org

Budidaya Ganja di Polybag Bertahun-tahun, Muslim Warga Tasikmalaya Andalkan Kemampuan Meracik Pupuk

Warga tanam ganja di polybag sekitar rumah, di gerebeg BNN, Selasa, 20 Oktober 2020.
Warga tanam ganja di polybag sekitar rumah, di gerebeg BNN, Selasa, 20 Oktober 2020. /Pikiran-rakyat.com/Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Berbekal keahlian dalam bidang pertanian, Muslim (50),  tersangka pemilik 45 pohon ganja yang ditanam di polybag, ternyata mampu membudidayakan pohon ganja dengan baik.

Salah satunya berkat keahlian tersangka dalam membuat racikan pupuk dengan bahan dasar organik.

Dengan menggunakan pupuk hasil racikannya tersebut, ganja yang ditanamnya bisa tumbuh dengan baik dan lebih cepat dipanen, dibanding pertumbuhan ganja pada umumnya. Bahkan, tingkat pertumbuhan daunnya bisa lebih banyak.

 Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma’ruf, YLBHI: Jalan Mundur Demokrasi, Penegakan Hukum dan HAM

Merasa pola pemupukannya berhasil, tersangka yang juga mengaku sebagai pemakai ganja sejak kecil itu, akhirnya terjun bisnis dengan membudidaya ganja yang ditanam di polybag. Bakan budidaya ganja itu sudah dilakoninya sejak tujuh tahun lalu.

Semuanya berjalan aman, tidak tercium oleh warga bahkan aparat kepolisian. Warga setempat hanya mengetahuinya bahwa tersangka sebagai petani durian yang memiliki lahan hektaran.

Perbuatannya tersebut, baru diketahui dan digerebek BNN Kota Tasikmalaya setelah melakukan penyelidikan selama dua bulan di Kampung Cisirah, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa, 20 Oktober 2020.

 Baca Juga: Gandeng IPOMI, ExxonMobil Bantu Cegah Penyebaran Covid-19 di Angkutan Umum

"Berbekal ketelatenan, kesabaran dan memiliki racikan pupuknya, tersangka berhasil budidaya ganja dengan produksi yang lebih cepat," kata Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Tuteng Budiman kepada wartawan, Selasa.

Menurutnya, bisnis ganja memang terbilang memberinya banyak keuntungan. Bagaimana tidak, dengan memiliki beberapa pohon saja bisa mendapatkan keuntungan ratusan ribu rupiah perharinya. Tiap tahunnya, penggunanya pun selalu meningkat akibat kurangnya pengawasan dan terpengaruh oleh pergaulan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat