kievskiy.org

Tingkatkan Layanan Haji, Penambahan Bandara Diusulkan dalam Rapat OKI

Ilustrasi kedatangan jemaah haji Indonesia di bandara Madinah.
Ilustrasi kedatangan jemaah haji Indonesia di bandara Madinah. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

PIKIRAN RAKYAT - Dalam rapat delegasi negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Indonesia mengusulkan empat hal untuk perbaikan layanan ibadah haji. Salah satunya, penambahan bandara untuk kedatangan jemaah haji selain Jeddah dan Madinah.

Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam mengatakan bahwa penambahan bandara ini bisa di Thaif dan Yanbu. Harapannya, jika bandara bertambah masa tinggal jemaah di Saudi bisa lebih dipangkas, menjadi berkisar 30 sampai 35 hari.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengundang rapat para delegasi negara-negara yang tergabung dalam OKI. Hadir dari Indonesia, Duta Besar OKI yang juga Konjen RI di Jeddah Eko Hartono.

Kemenhaj dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah capaian mereka dalam peningkatan layanan haji. Beberapa di antaranya yang disebut adalah fast track dan kemudahan penerbitan visa melalui bio visa.

Baca Juga: Indonesia Tidak Dijajah 350 Tahun, Kata Sejarawan UI Keturunan Belanda

Usulan kedua terkait dengan pelaksanaan bio visa dalam proses pemvisaan jemaah. Menurunya, ada kendala perekaman sidik jari jemaah dalam proses bio visa. Hal itu berdampak juga pada proses pemvisaan secara keseluruhan.

“Kita usul agar ada solusi lain melalui perekaman retina mata yang juga sama akuratnya. Teknologinya bisa dikembangkan. Usulan ini diapresiasi oleh Saudi,” katanya.

Ketiga, perluasan layanan fast track. Indonesia mengusulkan agar layanan ini bisa dikembangkan di bandara lainnya.

Baca Juga: Desa Timbulsoko Demak Dikepung Laut, Susi Pudjiastuti Sebut Pemerintah Akan Kehilangan Wilayah Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat